Jadi, kodok jantan lebih banyak mendengarkan daripada pandangannya. Dengan kata lain, kodok jantan jika mau mengambil keputusan lebih banyak mendengar apa kata kodok betina. Tapi tentu saja harus dilakukan penelitian lebih lanjut.Â
Ciri lain lagi, jempol kaki depan kodok jantan terdapat nupital pad, semacam benjolan berwarna kehitaman. Entahlah apa fungsinya. Barangkali kalau dalam dunia manusia sama dengan kepala desa zaman dulu yang suka bawa-bawa stempel kemana saja dia pergi.
Kalau pemerintah jaman now mulai berpikir merampingkan birokrasi dengan membuat omnibus law, kades jaman dulu jauh lebih maju. Dia bisa melayani masyarakat dimana saja dia berada yang membutuhkan tanda tangan dan cetokannya.
Zaman dulu kalau mau minta tanda tangan bilangnya, minta oretan. Kalau oretan minta dibubuhi stempel, bilangnya minta dicetok.
Barangkali pak kades belajar dari kodok cara birokrasi yang nggak ribet. Tapi yang hobi melihara kodok malah baru berpikir bagaimana cara agar birokrasi nggak ribet. Sekian. Sekarang saatnya mimin minum vitamin.