Hari Stroke Sedunia 2019 diperingati tanggal 29 Oktober 2019 dengan tema nasional "Otak Sehat, SDM Unggul". Tema tersebut diharapkan membuat masyarakat agar selalu berpola hidup sehat, lebih berdaya dan produktif melalui kesiapsiagaan dan berperilaku hidup sehat, akses pelayanan kesehatan yang lancar dan baik, serta keterlibatan semua pihak dalam pencegahan dan pengendalian faktor resiko penyakit kardioserebrovaskular sejak dini. Data Riskedas 2018 prevalensi stroke 10,9 per mil. Tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (14,7 per mil) dan terendah di Provinsi Papua (4,1 per mil)
Sebagai salah 1 bagian masyarakat maka kita harus selalu menjaga kesehatan jiwa raga diri kita, kemudian saling mengingatkan antara orang-orang terdekat agar senantiasa konsisten berpola hidup sehat. Justru jangan sampai kita dan orang-orang terdekat menjadi salah satu orang yang terserang stroke.
Penyakit stroke juga dapat dicegah dengan berpola hidup sehat, diantaranya menghindari tembakau (stop merokok), pilih diet yang sehat, tidak minum/konsumsi alkohol, banyak gerak (olah raga) -- biasakan berjalan kaki jika jarak tidak jauh. Melakukan pola hidup sehat alami, justru sekaligus membawa kehidupan yang hemat loh! Menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tahun 2016 stroke menghabiskan biaya pelayanan kesehatan sebesar 1,43 trilyun, tahun 2017 naik menjadi 2,18 trilyun dan tahun 2018 mencapai 2,56 trilyun rupiah. Kebayang khan dengan pola hidup sehat, maka kita akan dapat menekan biaya hidup harian serta biaya yang dikeluarkan negara. Lebih baik anggaran tersebut digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat.
Kampanye CERDIK
C : Cek kesehatan secara berkala
E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin beraktivitas fisik
D : Diet Sehat dengan kalori seimbang
I : Istirahat cukup