Pengangguran adalah seseorang yang tergolong pada angkatan kerja dan secara aktif mencari suatu pekerjaan pada tingkat upah tertentu, tetapi tidak memperoleh pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan. Usia angkatan kerja disini meliputi  usia 15-65 tahun. Masalah pengangguran di era bonus demografi (SDG 8) masih menjadi permasalahan global dimana jumlah penduduk produktif lebih tinggi dibandingkan dengan jumah pendududk non produktif yaitu usia 0-14 tahun dan 65 tahun keatas. Berdasarkan pendekatan penggunaan tenaga kerja, pengangguran dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu pengangguran terbuka, setengah menganggur, dan bekerja penuh. Pengangguran terbuka melingkupi mereka yang tidak bekerja, baik secara sukarela (mampu bekerja secara permanen namun lebih memilih untuk tidak bekerja karena alasan tertentu) maupun karena terpaksa (ingin mendapatkan pekerjaan namun belum mendapatkannya). Faktor yang diduga memengaruhi tingkat pengangguran terbuka yaitu minimnya lapangan pekerjaan.
Lapangan pekerjaan  bisa diartikan sebagai ketersediaan kerja atau pekerjaan yang bisa diisi oleh tenaga kerja. Sementara menurut sensus penduduk tahun 2000, yang dimaksud dengan Lapangan Pekerjaan adalah suatu bidang mengenai kegiatan usaha atau pun perusahaan atau pun instansi yang bisa ditempati seseorang bekerja atau pernah ditempati bekerja. Adanya lapangan kerja ini akan membuka kesempatan kerja. Ketersediaan lapangan kerja ini berkaitan dengan kemampuan dari pemerintah dalam menciptakan investasi. Meningkatnya investasi berdampak pada meningkatnya kegiatan produksi yang pada akhirnya turut meningkatkan ketersediaan lapangan kerja.
Pengangguran dan minimnya lapangan pekerjaan tersebut merupakan satu kesatuan yang keduanya menciptakan dualisme permasalahan yang saling bertentangan antar satu dengan yang lainnya Sampai saat ini masalah pengangguran dan  lapangan pekerjaan masih menjadi perhatian utama disetiap negara di dunia khususnya di negara yang sedang berkembang. Dualisme tersebut terjadi jika pemerintah tidak mampu dalam memanfaatkan dan miminimalkan dampak yang diakibatkan dari dua permasalahan tersebut dengan baik. Namun jika pemerintah mampu memanfaatkan kelebihan tenaga kerja yang ada maka dualisme permasalahan tidak akan terjadi bahkan memberikan dampak yang positif dalam percepatan pembangunan. Demikian sebaliknya jika pemerintah tidak mampu memanfaatkan maka akan menciptakan dampak negatif yaitu mengganggu pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi mempengaruhi tingkat pengangguran di suatu daerah. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi di suatu daerah maka akan semakin tinggi pula kesempatan berkembang bagi perusahaan dan penciptaan kesempatan kerja bagi masyarakat daerah tertentu.
Oleh karena itu, minimnya lapangan pekerjaan adalah hal yang sangat memegang peran penting dalam membangun perkembangan negara. Sekarang negara-negara sedang berlomba-lomba mengembangkan pekerjaan yang menggunakan system online. Seperti halnya Indonesia yang ada Gojek dan aplikasi belanja online seperti shopee yang terbukti dapat membantu para pengangguran yang bias mendapatkan pekerjaan dengan mudah. Dan yang memanfaatkan kedua aplikasi itu pun mengakui dengan adanya aplikasi online itu, mereka mendapatkan jauh lebih banyak pelanggan dan mendapatkan banyak penghasilan. Yang lebih menarik dengan memanfaatkan aplikasi YouTube dengan membuat konten  sederhana seperti merekam mainan anak-anak yang dikemas dalam video yang menarik. Video menarik tersebut tentu saja menarik banyak perhatian publik untuk menonton yang bias mengasilkan ratusan juta rupiah padahal terlihat seperti pengangguran.
Dengan kemajuan teknologi ini sangat membantu negara-negara untuk berkembang yang membuka lapangan ketenagakerjaan baru sehingga meminimalisir adanya pengangguran di dunia ini. Maka dari itu, marilah kita melek teknologi dan mengikuti perkembangan zaman modern. Karena tentu perkembangan teknologi ini memiliki manfaat yang positif terutama dengan semakin banyak lapangan pekerjaan baru yang modern yang sistemnya sangat memudahkan penggunanya. Sehingga pengangguran di dunia ini bisa berkurang dengan adanya lapangan pekerjaan baru yang lebih mudah ini.
Referensi :
Soleh, Ahmad. "Masalah ketenagakerjaan dan pengangguran di Indonesia." Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos 6.2 (2017): 83-92.
Muslim, Mohammad Rifqi. "Pengangguran terbuka dan determinannya." Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan 15.2 (2014): 171-181.
