Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kawin Sedarah

24 Februari 2021   10:24 Diperbarui: 24 Februari 2021   10:46 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawin Sedarah, dan  Perilaku Genetika

Ernst Mayr Walter  (5 Juli 1904-3 Februari 2005) adalah salah satu evolusi terkemuka abad ke-20 ahli biologi. Ernst Mayr ahli taksonomi terkenal, ahli burung, filsuf biologi, dan sejarawan sains. 

Karyanya berkontribusi pada revolusi konseptual yang mengarah pada sintesis evolusioner modern dari genetika Mendel, sistematika, dan evolusi Darwinian, dan untuk pengembangan konsep spesies biologis.

Perilaku Genetika analisis  di buat dari perlakuan Ernst Mayr terhadap definisi spesies biologis dari waktu ke waktu. Untuk menghindari kesalahpahaman, penting untuk membedakan antara berbagai asumsi konseptual yang diasosiasikan Mayr dengan definisi ini dan susunan kata yang tidak berubah dari definisi tersebut.

Ernst Mayr, seorang tokoh terkemuka dalam pemikiran evolusi abad ke-20, melihat perilaku sebagai sebuah kontinum mulai dari yang benar-benar tertutup, atau ditetapkan oleh genotipe, hingga benar-benar terbuka, sangat fleksibel, dan bergantung pada lingkungan. 

Genetika perilaku telah menjadi bidang yang semakin penting karena teknologi modern telah memungkinkan para peneliti untuk menemukan gen dan alel tertentu yang bertanggung jawab atas beberapa perilaku. 

Bidang ini juga menimbulkan kontroversi: orang ragu-ragu untuk mengaitkan perilaku dengan genetika dalam debat sifat kuno versus pengasuhan. Tapi nature versus nurture adalah dikotomi yang salah. Yang benar adalah  keduanya dapat memainkan peran kunci dalam menentukan suatu perilaku. Genotipe menentukan potensi keberadaan suatu perilaku, sedangkan alam menentukan apa yang sebenarnya dihasilkan oleh perilaku fenotipik.

Genetika perilaku lebih rumit daripada genetika Mendel karena meskipun tanaman kacang Mendel menunjukkan karakteristik yang jelas berbeda, perilaku hewan tidak selalu cocok dengan kategori keras dan cepat. Identifikasi gen perilaku yang berhasil kemungkinan besar ketika gen menunjukkan penetrasi yang tinggi, yaitu genotipe diekspresikan dalam fenotipe. 

Derajat ekspresi juga penting untuk keberhasilan dalam menentukan gen perilaku. Perilaku yang mudah diamati dan dikuantifikasi atau dikategorikan lebih mudah untuk dikerjakan;

Heritabilitas; meskipun beberapa perilaku memang disebabkan oleh satu gen, sebagian besar sifat perilaku bersifat poligenik, atau dipengaruhi oleh beberapa gen. 

Lebih lanjut, lebih sering daripada tidak, lingkungan akan memediasi pengaruh gen tersebut. Situasi kompleks seperti itu dapat menjadi masalah bagi para peneliti yang berusaha mengisolasi mekanisme genetik dari perilaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun