Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pemikiran Aesthetics Kierkegaard [1813-1855]

22 Februari 2021   15:20 Diperbarui: 22 Februari 2021   15:45 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kierkegaard mengilustrasikan salah satu paradoks esensial, atau yang tampaknya mustahil, dari etika. Sistem etika terdiri dari aturan-aturan yang dibuat untuk meningkatkan kesejahteraan sekelompok besar orang. Namun, terkadang aturan benar-benar merugikan orang, dan mengikuti aturan dapat membantu satu orang tetapi merugikan sepuluh orang. Sistem etika diciptakan untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi manusia tidak memiliki kemampuan untuk melihat ke masa depan. 

Oleh karena itu, tidak ada yang bisa sepenuhnya yakin bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan ini. Iman kepada Tuhan menjawab ketidakpastian ini karena menghilangkan beban prediksi. 

Keyakinan melibatkan penangguhan teleologis dari etika, di mana iman memungkinkan seseorang untuk percaya   tindakan yang tidak etis sebenarnya akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Hanya manusia yang tidak memiliki akses ke informasi semacam ini, hanya Tuhan yang memilikinya. 

Oleh karena itu, manusia harus menaruh kepercayaan kepada Tuhan setiap kali hal tersebut bertentangan dengan sistem etika masyarakat. Keputusan untuk melakukan ini menimbulkan kecemasan karena seseorang tidak akan pernah tahu apakah dia telah lulus ujian sampai ujian selesai. Kierkegaard menganggap kecemasan adalah perasaan negatif, namun itu bisa dianggap sebagai tanda positif   seseorang sedang mengejar hubungan yang benar dengan Tuhan.// bersambung//

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun