Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Episteme Pendidikan Intelligence Keamanan Negara [4]

27 Juni 2019   00:03 Diperbarui: 27 Juni 2019   00:33 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bidang Techne Dianoia apa yang dikenal secara umum dalam tatanan ilmu  10 Kategori Aristotle atau 1 substansi dan 9 kategori predikat potensi.  Potensi sesuatu X   berupa    (1) substansi dengan 9 potensi ; kuantitas, kualitas, relasi, tempat, waktu, posisi, kondisi, aksi atau tindakan (aktif), dan dikenai aksi atau tindakan (pasif) lihat teks (1b25-2a4]. Kesepuluh kategori ini, dibagi menjadi dua yakni predikat essensial yang adalah kategori substansi dan predikat aksidental yang meliputi sembilan kategori lainnya.  Demikianlah Organon ("Instrumen") untuk mencapai high performance kajian intelligent.

Upaya pendidikan menghadapi dan memecahkan masalah adalah proses yang menyakitkan yang sebagian besar manusia berusaha hindari. Menghindari resolusi menghasilkan rasa sakit yang lebih besar dan ketidakmampuan untuk tumbuh baik secara mental spiritual. Maka pendidikan harus dapat  memanfaatkan pengalaman professional, beberapa orang psikiater, menyarankan cara-cara menghadapi kesulitan dan penderitaan melalui perubahan - dapat memungkinkan seorang intelligent  mencapai tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi.

Ke [9] Episteme Intelligence Bidang Kajian Metakritik. Berpikir  kritis dengan cara yang praktis, di luar ringkasan kesalahan logika dan panduan logis logika informal.  Pendasaran pendidikan Intelligence Bidang Kajian Metakritik ini wajib menguasai, memahami, mampu mempraktikkan gagasan umum pada kajian filsafat Immanuel Kant (1724-1804). Ada tiga pertanyaan yang bisa dijawab seorang  Intelligence yang baik;  dengan meminjam pemikiran  Kant: (a) What can I know? Atau apa yang dapat saya ketahui, (b) What should I do? Apa yang dapat saya kerjakan, (3) What may I hope? Apa yang dapat saya harapkan. 

Tiga Buku Masterpiece, magnum opus atau great work karya Immanuel Kants (a) Critique of Pure Reason, (b) Critique of Practical Reason, (c) Critique of Judgment terus dikaji tidak mampu direvisi kekalan pemikirannya. Maka saya tidak tahu bagimana Episteme Pendidikan Intelligence Keamanan Negara dikelola.

Tetapi saya yakin 3 buku ini adalah panduan awal supaya sampai ketahap post-structuralist critique of systems thinking, berikutnya Critical reading sampai tahap apa yang disebut Metakritik. Hasilnya critique of systems thinking ada beberapa alternative misalnya [1] Post strukturalisme adalah kelanjutan atau penolakan terhadap proyek intelektual yang mendahuluinya; [2] Postmodernisme adalah gerakan luas yang melampaui filsafat seni kritik menandai penyimpangan dari pemikiran modern terutama system nilai dalam segala paradox nya. 

Dual hal ini menghasilkan bentuk pengalaman pengetahuan baru atau saya sebut [Meta] dalam banyak definisi baru.  Demikianlah upaya (1) creativity (keingin tahuan), dan (2) curriousity (penciptaan ide-ide baru untuk mengembangkan ide-ide baru tersebut) sebagai prasyarat seorang intelligent profesional.

Tetapi proses pemahaman ke [9] Episteme Intelligence Bidang Kajian Metakritik harus menguasai dan mampu melakukan apa yang disebut dalam Difference and Repetition [1968] karya Gilles Deleuze. Dengan demikian maka sejatinya tidak mudah mendidik manusia punggawa Negara atau punggawa intelligent yang benar-benar baik jujur, dan indah dalam menjaga system order sebagai penyedia informasi early warning system, termasuk kontra intelligent dalam praktik nyata. Demikianlah cara memperoleh representasi pengetahuan pada tatanannya.

Dengan memahami ke [8], dam ke [9] bahasan tulisan ini  memungkinkan seorang intelligent Negara mampu memetakan [mapping logic] kondisi pada  tentang kewajaran, kedekatan, dan aksesibilitas informasi dalam lingkungan informasi terstruktur  sampai melakukan rentang pada rekonstruksi dekonstruksi informasi sempalan-sempalan atau saya sebut upaya mendefinisikan nomena diubah menjadi fenomena.

Bersambung

Daftar Pustaka: Apollo Daito., Laporan Hasil Riset., 2018., Pendidikan Intelligence dan Martabat Manusia Universal  Mataram Kuna pada Epsiteme [Weruh Sadurunge Winarah].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun