Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Humor

Manusia Asu

17 Juni 2019   10:19 Diperbarui: 17 Juni 2019   10:31 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia Asu

 

Seringkali sebelum sekarang

Saya telah melalui kisah-kisah yang lebih halus

dan saya telah meneliti pertanyaan yang lebih besar

dari biasanya wanita menyelidiki.

Tapi kami juga punya rasa curiga

yang bergaul dengan kami karena berbagi kebijaksanaan.

Tidak dengan kita semua,

dari banyak wanita jumlah kita

terinspirasi dengan hadiah lagu yang kecil.

Saya jadi percaya manusia itu

tidak pernah memiliki pengalaman membesarkan

anak-anak, jauh lebih baik daripada

kita semua yang adalah orang tua.

Karena mereka tidak perlu khawatir

apakah anak-anak ternyata

kesenangan bagi manusia atau kesengsaraan,

anak-anak bebas dari banyak masalah.

Tetapi mereka yang memiliki di rumah mereka

mekar manis anak-anak  aku melihat mereka

lelah oleh perawatan sepanjang waktu,

pertama-tama bagaimana mereka akan membesarkan anak-anak mereka dengan benar

dan bagaimana mereka akan meninggalkan mata pencaharian mereka.

Dan lebih buruk dari ini masih belum jelas

apakah kerja keras mereka dihabiskan untuk anak-anak

siapa yang akan berubah baik atau buruk.

Tapi satu kemalangan  yang terakhir

dan terburuk untuk semua umat manusia: saya harus mengatakannya

ya, anggaplah mereka telah menemukan cukup hidup

dan anak-anak telah tumbuh menjadi dewasa muda

dan mereka ternyata baik.

Jika takdir seharusnya begitu, seiring datanglah Kematian

membawa anak-anak mereka ke alam bawah tanah.

Lalu bagaimana hal itu menguntungkan, di samping kesengsaraan lainnya

bahwa apakah para dewa melemparkan ke atas manusia,

untuk menanggung kesedihan pahit ini

demi anak-anak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun