Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Platon, Pengertian Keberanian [3]

14 Oktober 2018   19:49 Diperbarui: 14 Oktober 2018   19:41 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Platon: Pengertian Keberanian" [3]

Pada tulisan ini saya akan membahas pentahapan tentang aspek kedua thumos, atau mental manusia harus dididik memiliki  keberanian, dan bukan pengecut penakut. Maka teks bacan ini lebih cocok untuk sekolah pendidikan Militer TNI, atau Polri.

Keberanian atau thumos, (andreia) dan keutamaan ugahari (sophrosune) yang dijiwai pada keadilian (dikhe, atau dikaiosune). Jiwa keberanian pada keadilan memungkinkan manusia dapat didik pada tahap selanjutnya pada menjelajahi dan membuat keseimbangan sebagai landasan mengembangkan bakat tersebut mengagumi keelokan, kedekatan dengan pengalaman leluhur agung bijaksana, keelokan indrawi, dan makna elok itu sendiri melalui pembatinan nilai-nilai (aisthesis). 

Keserasian nada musik pembentuk jiwa, dan irama tubuh untuk menuju pendisplinan eros untuk menghasilkan negarawan (kalos kagathos) pada tahap pendidikan berikutnya sehingga dapat menghasilkan manusia paripurna pada eros nous ("intellect", "reason").

Tulisan ini adalah hasil riset saya pada tahun 2009-2015 yang lalu, dan penting untuk mengevaluasi manusia yang disebut layak menjadi "punggawa". Pekerjaan yang memegang tugas keberanian thumos, (andreia) terutama pada penjaga hukum negara, seperti Polisi, Tentara, Penegakkan Hukum, Kejaksaan Agung, Hakim, atau KPK Indonesia.  Maka pada dialog Socrates dua Jenderal ini untuk masa kini sangat cocok untuk dan Komandan Tentara, Panglima TNI, atau Komandan Kepolisian Negara. Berikut ini adalah upaya Platon dalam dialog Buku Rupublic mendiskusikan pengertian "apa itu keberanian thumos, (andreia) dan keutamaannya".

Pada teks Bagian Satu (178a -181d), dapat diuraikan sebagai berikut: The Laches membuka  dengan monolog Lysimachus, berbicara kepada dua temannya, Nicias and Laches. Lysimachus baru saja membawa dua temannya keluar ke medan perang untuk menyaksikan seorang prajurit bertempur. Lysimachus menjelaskan alasan dia membawa teman-temannya ke medan perang seorang temannya, Melesias ingin mencari nasihat mereka tentang cara terbaik memberi instruksi kepada putra-putra mereka dalam seni perang.

Lysimachus menamai putranya, Aristides, setelah ayah Lysimachus dan Melesias menamai putranya Thucydides. Lysimachus mengatakan kepada teman-temannya bahwa dia "memutuskan untuk mengambil perawatan terbesar masa mudanya, dan tidak, seperti kebanyakan ayah, untuk membiarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan." Lysimachus kemudian memberikan beberapa alasan mengapa dia yakin teman-temannya dapat membantu dirinya sendiri dan Melesias.

Karena ayah kedua pria itu adalah pahlawan besar dalam pertempuran, Lysimachus dan Melesias berharap agar putra-putra mereka hidup sesuai dengan nama yang mereka pegang. Namun, mereka berdua khawatir bahwa anak-anak mereka tidak akan memiliki contoh kebesaran, karena seperti kata Lysimachus, "tak satu pun dari kita memiliki perbuatannya sendiri yang dapat ia tunjukkan."

Lysimachus menjelaskan dia meminta saran dari Nicias and Laches karena mereka sendiri adalah jenderal yang besar dan harus memiliki gagasan tentang kehormatan dan keberanian. 

Selanjutnya, Nicias dan Laches telah membesarkan anak mereka sendiri dan karenanya harus memiliki gagasan tentang bagaimana menanamkan kebajikan tersebut menjadi seorang anak yang pemberani dan tidak pengecut. Pada akhir pidato Lysimachus, Nicias menjawab bahwa dia dan Laches akan senang membantu kedua teman mereka dalam instruksi anak-anak mereka.

Laches setuju dengan temannya Nicias ingin membantu anak-anak temannya tetapi merekomendasikan agar Lysimachus berkonsultasi dengan Socrates. Laches menyatakan Socrates "selalu melewatkan waktunya di tempat-tempat di mana para pemuda memiliki studi atau pengejaran yang mulia".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun