Repleksi Manusia: Heidegger, dan Friedrich Wilhelm Nietzsche [5]
Tafsir hermeneutika Martin Heidegger tentang isi pemikiran Nietzsche tentang perjungan pada keadilan. Sekalipun gaya filsafat aforisme Nietzsche sering mbeling dan tembak sana sini, dan lepas dari skema penulisan yang umum, dan gaya hidup Soliter, atau penyendiri dalam kesakitan, dan filsuf tanpa tanah air, dan tragedy penyakit yang dideritanya sampai akhirnya gila total.Â
Namun analisis tajamnya di perkenalkan kepada publik oleh Heidegger  bahwa keadilan (Gerechtigkeit) adalah nama metafisis pada kebenaran.  Proses keadilan bisa hadir jika ada pengahapusan antara dunia supra indrawi (dunia ideal) dengan dunia indrawi (fana) dilakukan nihilisme.  Maka dalam (khora) atau saling pertentangan diantara unsur-unsur daya yang ada akan saling bertempur saling beralienasi untuk mencapai kebenaran paling tinggi melalui kehendak untuk berkuasa (will to power). Itulah konsep keadilan (Gerechtigkeit) menurut tafsir Heideggerian bahwa kebenaran, dan keadilan  bersifat antroposentrisme sebagai wujud kehendak berkuasa.
Ada tiga unsur keadilan (Gerechtigkeit) dalam pemikiran Nietzsche, yakni (a) bersifat konstruktif, (b) bersifat eksklusif, (c) bersifat annihilative. Pada bersifat konstruktif artinya keinginan manusia untuk menyusun konstruksi baru apa saja yang belum pernah ada pada waktu sebelumnya. Keadilan  (Gerechtigkeit)  bersifat eksklusif meniadakan hal-hal yang tidak dapat dibangun konstruksinya dan memberikan nilai baru, (c) keadilan (Gerechtigkeit) bersifat annihilative artiya kemampuan menghilangkan dekadensi atau penurunan martabat manusia. Maka tafsir Martin Heidegger bahwa konstruktif, eksklusif, annihilative akan menghasilkan keadilan (Gerechtigkeit).
Ia adalah penampakan dan kedalaman. Kata ketersembunyian ini oleh Heidegger kemudian dimakni  tetep tersembunyi atau  membawa yang tersembunyi keluar dari ketersembunyian ("Aletheia"_ Filsafat Heidegger). Maka ketersembunyian ("Aletheia"_ Heidegger) dan keteguhan pemikiran Nietzche menjadi guru pada filsuf postmodern. Suatu pemikiran yang menantang melapaui keresahan setelah kematian Tuhan, dan menghadapi tantangan serta pengurai "enigma".
Daftar Pustaka: Apollo Daito, 2016., Pembuatan Filsafat Ilmu Akuntansi, Dan Auditing (Studi Etnografi Reinterprestasi Hermenutika Pada Candi Prambanan Jogjakarta
___,, 2014., TEST VALIDITY MODEL AT INDONESIA STOCK EXCHANGE ACCOUNTING THEORY DECONSTRUCTION
___,.2011., Pencarian Ilmu Melalui Pendekatan: Ontologi, Epistimologi, Aksiologi
___, 2007., Metodologi Penelitian Penyusunan Skripsi/Tesis/Disertasi