Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Deleuze: Hasrat, Oedipus (2)

16 Juli 2018   10:26 Diperbarui: 17 Juli 2018   13:49 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuannya dengan Felix Guattari sungguh sangat menentukan bagi perkembangan pemikiran Deleuze khususnya tentang pemikiran Anti-Oedipus. Bersama Foucault dan Guattari, Deleuze berpartisipasi aktif untuk menciptakan wacana-wacana baru kritik filsafat. 

Gilles Deleuze mengkritik tiga hal (a) ilmu psikologi tidak mampu menjelaskan kondisi negative pada kondisi produksi kekurangan masa lalu, (b) mengkritik fenomenologi karena masih menggunakan criteria normative, (c) mengkritik strukturalisme dengan kelemahan paham metafisika dan logika binery. Berberapa istilah yang dipakai dalam filsafat Gilles Deleuze antara lain: Schizo analisis, Rhizome, Deteritorialisasi, Tubuh tanpa organ, Mesin hasrat, Assembling.

Pada bidang psikologi Gilles Deleuze, mengkritik pemikiran Freud pada; id, ego, superego. Terutama (id) sebagai bawah sadar sesuatu yang baik karena bentuk "hasrat manusia" dan tidak mau tunduk pada apapun atau aturan apapun. Oedipus menjadi pusat "hasrat manusia". Oedipianisasi bawah sadar sebaga sebagai regulasi bawah sadar untuk "hasrat manusia" antara keinginan seks sebagai dasar pembentukan pribadi manusia. 

Freud bahwa yang ada semuanya ini karena seks. Maka pendasaran manusia pada seks diturunkan dari hokum bapak/ayah dan diandaikan dalam fakta hal ini bila diikuti akan bahagia dan mencapai kemaknaan hidup yang baik, bermoral. Kondisi ini ada dimana pusat "hasrat manusia" sebagai bentuk peralihan atau kompensasi masa lalu karena dilarang ibu, padahal "hasrat manusia" adalah menciptakan pengalaman baru tetapi dilarang menciptakan tindakan bebas, dan upaya pencarian kemurnian gagasan.

Gilles Deleuze memiliki gagasan mirip dengan mitos Sampuriang di Indonesia dalam makna yang luas dalam memindahkan hastrat ke perempuan lain, selain ibu. Ketika lahir anak diajarin menikmati kelembutan sensasi susu, berimajinasi, mengatasi kelaparan, kehangatan, dan rasa haus. Tetapi pada titik tertentu ada larangan Oedipus menjadi pusat "hasrat manusia".

Dikemudian hari larangan Oedipus menjadi pusat "hasrat manusia" tidak patuh pada hokum ayah, namun tunduk kepada hukum yang ("lyan" konsep Lacan). Perlawannan ini disebut "schizofren" atau tindakan melawan perintah atau larangan Oedipus pusat "hasrat manusia". Persis pada kondisi ini manusia mengalami aliensi atau keterasingan dengan masyarakat, namun pintu keluar itu dapat dilakukan dengan jalan schizofren. Atau disejajarakan dengan pembrontakan pada kondisi masyarakat kapitalis.

Maka {"schizofren"} adalah bentuk perlawanan pada kapitalis, atau bentuk perlawanan (agent) terhadap (principles) pada Jensen, Mackling, untuk keluar dari kekangan Oedipus pusat "hasrat manusia". Pembrontakan melalui Oedipus pusat "hasrat manusia" akan menghambat minat kapitalisme untuk menciptakan mereproduksi laba dan kenikmatan tanpa batas itu. 

Dengan kata lain subyek (manusia) yang memilki {"schizofren"} adalah wujud perlawanan murni, dan jalur perlawanan pada system kapitalisme kembali pada kodifikasi kehidupan, dengan menolak mekanisme pasar kapitalisme yang berorientasi pada tujuan laba. Implikasinya sangat luas bahwa semua tatanan harus dilakukan perlawanan pada tatanan yang memaksa, menciptakan pergulatan siklus ["mesin hasrat"] bahwa tidak boleh ada larangan dalam berkesenian, menulis, menciptakan ide, dan manusia harus bebas, dan membebaskan dengan menciptakan kreativitas tanpa larangan atau semacam "kebebasan negative" (mirip dengan ide pengusung kebebasan negative (gagasan Tibor R Machan, dan Berlin). Kebebasan negative adalah tidak adanya hambatan, itu makna kebebasan. 

Manusia bebas jika memiliki property, budak adalah property maka dia tidak bebas. Dan kebebasan diperjuangkan dengan melawan order yang ada, dan ketidatundukan pada norma hukum kapitalis, dan menindas, menjajah, dan mengalienasi. Maka merawat dalam pergulatan siklus ["mesin hasrat"] menjadi ide penting dalam pemikiran Gilles Deleuze.

Daftar Pustaka: Gilles Deleuze, Felix Guattari., 1977., Anti-Oedipus: Capitalism and Schizophrenia., Penguin Group (Canada).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun