Mohon tunggu...
Bakungan Goodday
Bakungan Goodday Mohon Tunggu...

seorang anak manusia yang masih perlu banyak belajar akan arti kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Yama-Niyama: Dasar-dasar Moralitas Hindu

15 Juli 2012   06:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:56 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Yama dan Niyama, dasar etika dan moralitas dalam Hindu, selain dirinci sebagai Panca Yama dan Panca Niyama dalam Yoga Sutra Patanjali, juga dirinci sebagai Dasa Yama dan Dasa Niyama dalam kitab Sarasamuccaya oleh Bhagavan Vararusi. Rinciannya adalah sebagai berikut:

DASA YAMA :

1. Anrshangsya – Tidak egois. Tidak mementingkan diri sendiri
2. Kshama – Sabar. Suka mengampuni dan tahan uji dalam kehidupan.
3. Satya – Kebenaran. Tidak berniat untuk menipu orang lain dalam pikiran, serta kata-kata dan tindakan.
4. Ahimsa – Tanpa kekerasan.Tidak merugikan orang lain atau makhluk hidup lainnya. Tidak merugikan diri sendiri. Tidak merusak lingkungan. Toleransi bahkan untuk yang kita tidak sukai. Tidak berbicara yang, meskipun jujur, akan melukai orang lain.
5. Dama – Dapat menasehati diri sendiri.
6. Arjava – Jujur dan mempertahankan kebenaran.
7. Priti – Cinta kasih terhadap sesama makhluk.
8. Prasada – Berpikir dan berhati suci dan tanpa pamrih.
9. Madhurya – Ramah tamah, lemah lembut dan sopan santun.
10. Mardava – Rendah hati, tidak sombong dan berpikir halus.

DASA NIYAMA :

1. Dana – Dermawan. Suka memberikan layanan atau bantuan tanpa pamrih.
2. Ijya – Sembahyang. Pemujaan terhadap Brahman, para Dewa dan leluhur.
3. Tapa – Kesederhanaan. Komitmen yang mendalam untuk sadhana kita.
4. Dhyana – Memusatkan pikiran kepada Brahman.
5. Upasthanigraha – Mengendalikan hawa nafsu seksual.
6. Svadhyaya – Mengenal diri sendiri. Edukasi diri spiritual. Kontemplasi dan penerapan kitab suci atau teks-teks suci dari jalan yang kita pilih.
7. Vrata – Tidak mengkhianati sumpah dan janji.
8. Upavasa – Berpuasa; berpantang makan dan minum.
9. Mauna – Membatasi perkataan. konservasi energi untuk tujuan latihan spiritual, termasuk melindungi energi dengan menghindari berceloteh tak berujung tanpa tujuan yang jelas.
10. Snana – Kebersihan. Tidak hanya kebersihan tubuh eksternal, tetapi memperhatikan kebersihan internal seperti menghindari kotoran berupa kemarahan dan egoisme. Sikap sederhana, tidak berlebih-lebihan.

“yamaan seveta satatam na tiyam niyamaan budhah, yamaan patatyasevan hi niyamaan kevalaan bhayan.” –Sarasamuccaya 258.

Maksudnya: Yama harus diusahakan pelaksanaannya setiap saat; sedangkan Niyama tidak dilaksanakan sepanjang waktu. Orang yang melaksanakan Niyama tetapi mengabaikan Yama, orang yang demikian akan masuk ke dalam bahaya (tidak menemukan ketenangan dan kemuliaannya).

Demikianlah ajaran dasar moralitas hindu, saya posting disini karena saya yakin ini adalah ajaran universal, yang tanpa menjadi hindu pun juga membutuhkan aturan-aturan moralitas dari yama dan niyama ini.
Banyak orang yang mempelajari agama tinggi-tinggi tapi sudah melupakan aturan2 dasar moralitas ini.
Banyak pemimpin agama yang suka berbohong, menebarkan kebencian dan hidup dalam kemewahan.
Melihat pemimpin agama yang berpolitik praktis, melupakan dirinya seharusnya menjadi wiku, sebagai pengayom semua umat untuk mencari kebenaran sejati.
Jika ada pemimpin uamat agama yg melanggar aturan-aturan dasar moralitas diatas, apapun agamanya, patutlah waspada... Dia hanyalah pemain sinetron yg sedang membawakan lakon sebagai pemimpin umat beragama...
Kalau mau aman, tinggalkanlah tokoh-tokoh yang begini, tak akan ada jalan keselamatan yang akan didapat dari pemikiran-pemikirannya, kalo pun dia dapat mengutif ayat-ayat suci, tak ubahnya dia seperti burung beo yg hanya berkaok-kaok tanpi tanpa tahu apa makna dari ayat-ayat itu...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun