Mohon tunggu...
Baizul Zaman
Baizul Zaman Mohon Tunggu... Dosen - -

lahir di pulau Muna, Desa Pure, Kelurahan Labunia, Tahun 1988. Setelah tamat Sekolah di SMA 2 RAHA, saya melanjutkan kuliah di STMIK Dipanegara Makassar sampai tahun 2010. Tahun 2013 melanjutkan Studi S2 Bidang Teknik Informatika Universitas Hasanuddin.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kylian Mbappe, Idola Baru dari Tanah Prancis

9 Juli 2018   14:26 Diperbarui: 9 Juli 2018   14:48 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kylian Mbappe (sumber : www.fifa.com)

Siapa yang tidak geregetan saat melihat aksi seorang Kylian Mbappe saat melawan Argentina pada tanggal 30 Juni 2018 yang lalu. Dalam pertandingan yang memperebutkan satu tempat  di babak delapan besar, anak muda yang terlahir ke muka bumi pada tanggal 20 Desember 1998 itu tampil begitu memukau. Berkat kelihaiannya memainkan si kulit bundar, ia beberapa kali mampu menerobos pertahanan Tim Tango dan akhirnya berhasil mencetak dua gol pada menit ke 57 dan 64.

Pria dengan tinggi 1,78 meter ini menjadi pahlawan kemenangan bagi kesebelasan Perancis atas Argentina dengan skor 4-3. Berkat ke dua golnya, akhirnya memaksa tim yang ditukangi oleh Sampaoli si kepala botak pulang lebih dulu ke negaranya. 

Ah, malang betul nasib tim yang dihuni oleh pemain nomor satu dunia ini. Padahal, banyak yang berharap mereka mampu melaju lebih jauh dalam perhelatan piala dunia kali ini. Namun ternyata, kenyataan berkata lain. 

Dewi fortuna tidak lagi berpihak kepada mereka seperti pada laga-laga krusial sebelumnya (mampu lolos dari lubang jarum saat kualifikasi dan menang melawan Nigeria di babak penyisihan). Sungguh sangat menyakitkan bung.

Hadirnya pemain muda yang baru berusia 19 tahun ini memberikan energi positif bagi Tim Les Blus. Keberadaanya tidak hanya sekedar menjadi pelengkap. Namun, ia mampu memberikan kontribusi nyata dan akhirnya menciptakan neraka bagi Messi cs. Betapa luar biasanya anak muda yang satu ini.

Pemain bernomor punggung 10 ini sungguh sangat fenomenal. Dua gol yang diciptakanya di Kazan Arena pada malam itu pun akhirnya membawa dirinya menyamai satu rekor yang pernah diciptakan legenda sepakbola Brazil, Pele sang Raja pada tahun 1958. Mereka sama-sama mampu menciptakan gol dalam piala dunia dengan jumlah yang sama saat masih berusia belasan tahun.

Pemain berkulit hitam manis ini memang menghadirkan banyak kejutan. Selain berhasil membawa negaranya melaju sampai babak selanjutnya, ia pun langsung menjelma menjadi idola baru bagi banyak orang dan akhirnya mulai disandingkan dengan legenda Prancis, Zinedine Zidane.

Saya pun berandai-andai, jika saja pemain berkepala plontos itu mampu mengantarkan Tim Ayam Jantan menjuarai piala dunia kali ini, maka bukan tidak mungkin selepas itu ia akan segera menambah daftar pemain top di jagat sepak bola dunia. 

Namanya pun akan melekat diingatan semua orang terutama masyarakat Prancis. Ia akan menjadi cerita yang tidak akan pernah berhenti untuk dikisahkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Keberhasilanya itu akan menjadikan dirinya sebagai pemain yang"most wanted" oleh klub-klub papan atas untuk merekrutnya.

Oleh karena itu, sangat menarik tentunya untuk menantikan kelanjutan kisah perjalanan anak muda ini. Dan yang paling penting,jangan nonton bola tanpa kacang garuda. Karena ini sudah menjadi aturan baru dari FIFA. Tidak percaya, silahkan dibuka tautanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun