Mohon tunggu...
Maryani Hadiriyanto
Maryani Hadiriyanto Mohon Tunggu... PNS Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Curug Tangerang -

Guru Bahasa dan sastra Indonesia pada Sekolah Menengah di Kab. Tangerang - Pasca Sarjana Bahasa Indonesia - UNINDRA Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru yang Kreatif Akan Memunculkan Kreatifitas Siswa dan Mengantar Siswa ke Gerbang Masa Depan

7 Maret 2013   02:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:12 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh : Maryani Hadiriyanto, S. Pd

Sekolah-sekolah mendapat kesempatan yang berharga melaui proses pendidikan untuk mempersipakn siswa memasuki dunia kerja. Salah satu bentuk layanan yang diberikan sekolah dalam upaya mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja adalah bimbingan karier di samping kegiatan kurikuler. Melalui bimbingan karier siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang dirinya, pengenalan terhadap berbagai jenis sumber-sumber kehidupan serta penghargaan yang objektif dan sehat terhadap karier.

Untuk mengantar siswa ke gerbang masa depan (pendidikan dan pekerjaan) yang diharapkan, program bimbingan karier yang dicanangkan di sekolah merupakan wadah yang tepat untuk itu. Melalui kegiatan bimbingan karier, siswa dibekali dan dilatih dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan apa, mengapa dan bagaimana merencanakan masa depan. Artinya siswa mulai dari kelas satu sampai tamat SMK dilatih, dibimbing untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana merencanakan karier sepanjang hidup (career life span).

Pendidikan sebagai proses pembudayaan dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan prinsip kemanusiaan (kodrat alam), dimana siswa sebagai manusia yang memiliki keinginan dan kemampuan, tidak selalu dituntut mengikuti kurikulum tetapi siswa diperkenankan memilih kurikulum atau pelajaran, dan jurusan yang diinginkan disesuaikan dengan kemampuan atau bakat yang dimiliki siswa didik.

Perlu pembenahan serius soal guru dalam sistem pendidikan di Indonesia. Dengan guru bermutu, loncatan perubahan pendidikan Indonesia bisa lebih cepat, terutama untuk mengembangkan pendidikan yang menyiapkan anak-anak siap memasuki kehidupan masa depan dengan perubahan teknologi yang tinggi. Sistem pendidikan saat ini belum membuat siswa benar-benar belajar serta guru benar-benar termotivasi. Pendidikan seharus mampu membuat siswa didik menjadi pembelajar sepanjang hayat. Peningkatkan mutu guru akan diharapkan merubah proses pembelajaran menjadi lebih bermakna kepada siswa didik. Guru sebagai manusia, dengan keterbatasannya tidak lagi sebagai orang yang paling tahu sehingga, guru sebagai pendidik mestinya selalu tetap belajar untuk peningkatan kemampuan ilmu dan metode pengajaran oleh karena itu guru harus pandai menempatkan dirinya, kapan sebagai motivator, inovator, mediator, ataupun fasilitator.

Di dalam arus globalisasi diferensiasi sosial yang semakinkompleks, khususnya siswa SMA akan dihadapkan pada berbagai macam kemungkinan pilihan hidup yang penting, seperti pilihan untuk melanjutkan studi, pilihan tentang dunia kerja, pilihan tentang pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat, dan semua ini menuntut kemandirian dalam menjatuhkan pilihannya. Bagi siswa yang tidak dapat memahami potensi yang dimliki, di duga mereka juga tidak akan dapat menentukan berbagai macam pilihan karier, akhirnya akan mengalami masalah.

Permasalahan karier merupakan permasalahan masa depan siswa. Kegiatan masa sekarang akan mewarnai masa depan seseorang. Agar siswa SMA dapat menyiapkan masa depannya dengan baik, siswa harus dibekali dengan sejumlah informasi karier yang akan dipilihnya. Informasi yang cukup dan tepat tentang seseorang individu, merupakan aset bagi individu yang bersangkutan untuk memahami faktor-faktor yang ada pada dirinya, faktor kekuatan maupun faktor kelemahan-kelemahannya.

Informasi karier adalah informasi yang mendukung perkembangan bidang pekerjaan, dan berdasarkan informasi itu memungkinkan seseorang mengadakan pengujian akan kesesuaian dengan konsep dirinya. Lebih lanjut dikatakan informasi karier tidak hanya sekedar merupakan objek faktual, tetapi sebagai kemampuan proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu dikaitkan dengan pilihan dan tujuan hidup masa depan.

Guru juga berfungsi sebagai pengasuh dengan kasih-sayang menimbulkan rasa senang, nyaman dan aman kepada siswa didiknya pada proses membimbing-pembinaan dan mengembangkan potensi kemanusiaan yang dimiliki siswa, yaitu :


  1. Afektif/Cipta/the heart adalah potensi kemanusiaan yang berhubungan dengan etika dan estetika
  2. Kognitif/Rasa/the head adalah potensi kemanusiaan yang berhubungan dengan berpikir intelektual
  3. Psikomotorik/Karsa/the hand adalah potensi kemanusiaan yang berhubungan dengan ketrampilan/kecakapan hidup.

Pendidikan adalah proses sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik sehingga individu melalui potensi kemanusiaannya dapat berkembang menjadi agen pembagunan diri dan bangsa. Dengan memahami bahwa, pelaksanaan pembelajaran di kelas merupakan inti sebuah proses pendidikan (pembudayaan dan pemberdayaan), maka tujuan sebuah pendidikan dengan standar kompetensi lulusan baik satuan pendidikan maupun pada satuan mata-pelajaran dapat dicapai melalui sebuah analisa (Link and Match) dalam upaya mempersiapkan sebuah proses pembelajaran.

Sistem pendidikan kejuruan lebih cenderung demand-driven yang dipandu oleh kebutuhan pasar kerja atau biasa disebut dengan sistem pendidikan yang mengacu pada profesi dan keterampilan yang baku, juga dipandu oleh kebutuhan pasar kerja yang nyata. Lembaga sekolah perlu memfasilitasi dan membangkitkan keberanian guru untuk meningkatkan kreatifitas untuk menciptakan bahan ajar dan metode pembelajaran yang bervariasi sesuai kebutuhan siswa, jangan hanya terpaku pada yang sudah distandarkan saja. Guru yang kreatif pada akhirnya akan memunculkan kreatifitas siswa. Kurikulum terbaru 2013 harus benar- benar mampu membimbing dan membina siswa ke arah peningkatan kualitas SDM dan kemampuan daya saing bangsa Indonesia yang semakin ketat di masa datang.

Program pendidikan kejuruan tidak hanya menyiapkan peserta didik memasuki dunia kerja, tetapi juga menempatkan lulusannya pada pekerjaan tertentu. Sesuai dengan tujuan pendidikan kejuruan (Undang-Undang No. 20 tahun 2003, Pasal 12 Ayat 1b dan Pasal 15; PP 29/1990), sekolah kejuruan menjadi agen pencetak SDM yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja, yang berarti sekolah kejuruan adalah sekolah yang menekankan pada proses menghasilkan tamatan yang siap kerja ataupun berwirausaha melalui proses ‘pembelajaran’ atau pendidikan dan pelatihan yang memenuhi persyaratan kebutuhan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri), bukan ‘pengajaran’.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun