Dear Bapak ibu dan Saudara sekalian....
Salam Kebangkitan Nasionalyang Pancasilais
....Surabaya,
-- Menanggapi penolakan pemakaman jenazah bayi non-muslim, Nabila Adriana Karenina, pada Jumat 6/8/2001 di Menganti Gresik, Yordan M. Batara-Goa, anggota komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur mengaku prihatin.
"Saya menyesalkan mengapa masih ada warga yang kesulitan untuk dimakamkan karena beda agama. Seharusnya pemerintah desa dan pemerintah Kabupaten mengantisipasi hal-hal seperti ini. Saya mendesak agar tiap desa dan perumahan menyediakan makam umum bagi semua warga semua agama. Jika desa atau perumahan tidak mampu menyediakan, pemerintah daerah setempat perlu menyiapkan tempat pemakaman umum di lokasi yang tidak terlalu jauh dari kediaman warga, agar tidak menyulitkan warga."kata Yordan yang Alumni ITS Sukolilo Surabaya Jawa Timur, jurusan Industrial Engineering ITS dan Alumni SMAN 5 Complex Wijaya Kusuma Surabaya CBD Surabaya Pusat Jatim, kepada beritajatim.com, Senin (9/8/2021).
Berdasarkan penjelasan Kepala Desa Menganti  yang dilansir dari beberapa media (7/8/2021), penolakan itu terjadi selain terkait perbedaan keyakinan, juga karena yang bersangkutan merupakan warga perumahan yang tinggal indekos dan bukan warga asli di desa setempat. Kepedulian Dewan PDI Perjuangan.
Selain itu, Kades menambahkan, ada aturan adat yang menjelaskan jika pemakaman itu memang diperuntukkan untuk umat Islam. Jadi warganya dan peraturan lama itulah yang melarang demikian. menurutnya, Perdes kalah sama dengan adat dulu-dulu. Bukti Kurangnya Pancasilais dan Tepo Seliro serta Toleransi antar umat Agama di Negara kita. Perlu Revolusi Pancasila dan Butir Butir Pancasila agar dihayati dan diterapkan dalam Bermasyarakat, berbangsa dan Bernegara.
Kepala Desa juga menegaskan bahwa sang bayi yang berusia 2 bulan itu adalah non muslim. Padahal itu pemakaman tersebut berdiri di atas tanah desa.Jasa Baik Bung Yordan Batara. Solusi Pemakaman. Solusi Rakyat. Mitra RCTI. Mitra Transtv. Berita Jawa Timur.
Berita BAMAG Surabaya. Yordan Juga Alumni SMPN 1 Pacar CBD Surabaya Pusat Jawa Timur, dan Pancasilais sejati. Ex Ketua GMKI Tegalsari Surabaya Jawa Timur. Â Selalu Peduli dan Berbela rasa dan Melayani semua Rakyat, tanpa bedakan Suku dan agama.
Menanggapi bahwa sang bayi malang itu akhirnya mendapatkan tempat peristirahatan terakhir, di area Pemakaman Agama Kristen, di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Yordan M. Batara-Goa, yang juga Anggota BAMAG Gereja Surabaya dan Alumni SMP N 1 Pacar Surabaya Pusat, yang juga wakil sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu menyampaikan bersyukur bahwa Gresik masih ada tempat makam umum.
"Namun kapasitasnya sekarang hanya bisa menampung tambahan 100 jenazah. Jadi,perlu ada makam umum baru, dan menurut saya letaknya lebih ke Gresik selatan saja. Perumahan baru juga wajib punya makam umum. Demikian juga dengan Desa yang tanahnya masih luas. Agar beban Pemerintah Kabupaten tidak terlalu berat."katanya.
Yordan yang juga merupakan dosen Pancasila di UK Petra Surabaya Siwalankerto Sby Jatim dan Dosen di UWKS Dukuh  Kupang Surabaya Barat, yang juga Anggota PDI Perjuangan, teman dari Bagus Permono Immanuel Innovator bersama Bapak Andrian SSi Kompas TV serta dari Komunitas Ormas Pahlawan FPK Pecinta Pers, itu juga menambahkan bahwa warga yang kesulitan dimakamkan karena beda agama ini juga sempat terjadi di kecamatan Sooko kabupaten Mojokerto.
Salah seorang Warga yang memakamkan kerabatnya. Tokoh Kreatif Surabaya. Mitra Rakyat. Pengayom Wong Cilik. Tokoh Pancasilais Muda. Inovasi Pancasilais. Inovasi Dewan.
Bahkan sebelumnya, pada Februari tahun 2019, ia sempat mengadvokasi kasus dimana akhirnya dilakukan pemindahan makam seorang Nasrani ke makam umum yang secara mendadak disiapkan oleh Pemerintah Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedek, Kabupaten Mojokerto.
"Moderasi beragama harus dikedepankan.Â
Sesuai dengan semangat Pancasila. Tiap desa harus memiliki makam umum. Juga BAgus Permono dan BApak Yordan Batara Goa berharap agar adanya Rumah Ibadah di Tiap Perumahan Elit di Semua Kota Kabupaten se Provinsi Jawa Timur, bahkan di Semua Negara Indonesia yang Pancasilais ini. Â Serta Bagus Permono dan Bapak Yordan menambahkan juga agar adanya Guru Agama masing masing Mata Pelajaran Agama Murid di Semua Sekolah Negeri di Indonesia agar Pancasilais dan Adil Makmur, serta Bebas Diskriminasi Agama dan Suku bagi Kaum Pelajar dan Penduduk Republik Indonesia. Mengingat Bahaya RAdikalisme Agama dan Bahaya Diskriminasi agama serta Gerakan Kurang Pancasilais oleh Oknum Radikal.
Kita HArus Berkeadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia untuk Bebas Beribadah dan menjalankan Keyakinan serta bebas memeluk agama yang dijamin oleh Pancasila, UUD 1945 dan Semua Elemen Pemerintah, Termasuk oleh unsur Muspida dan TNI Polri, dan aparat penegak Hukum yang Berkeadilan Sosial. Prestasi Dewan. Inovasi Dewan. Kinerja Dewan. Wakil Rakyat. Mitra Pemerintah. Mitra JTV Rek. Mitra Metro TV. Pengayom Semua Agama. Indonesia Maju Adil Makmur sesuai Pancasila dan UUD 45. Pahlawan semua umat dan agama. DPRD Jawa Timur Jalan Indrapura Surabaya yang Peduli dan Berbagi.
Atau jika sudah banyak perumahan dan lahan desa tidak cukup, maka Pemerintah Daerah harus menyiapkan makam umum untuk semua agama yang jaraknya tidak terlalu jauh dan luasnya memadai", tegas Yordan Batara Goa Tokoh Mantan Ketua GMKI Surabaya Kelompok Cipayung Pancasilais dan Nasionalis Sejati. Â Â
Juga Kalau Perlu ya itu tadi adanya Rumah Ibadah di Tiap Perumahan elit serta Guru Agama di Masing Masing Sekolah untuk Tiap Mata Pelajaran Agama masing masing Murid yang dijamin oleh UUD 1945, Bersama Andrian dan Bagus Permono Immanuel Innovator, dari Pecinta Pers yang Anggota Gedung Juang DHD 45 LVRI Surabaya Jawa Timur, yang Juga Keluarga Pahlawan Nasional Pancasilais.Â
Dari Berbagai Sumber dan Kontributor.
(ted)