Mohon tunggu...
Bagus Suminar
Bagus Suminar Mohon Tunggu... Wakil Ketua ICMI Orwil Jawa Timur, Dosen UHW Perbanas Surabaya dan Pemerhati SPMI Perguruan Tinggi

Ayah dgn 2 anak dan 1 cucu, memiliki hobi menciptakan lagu anak dan pemerhati manajemen mutu pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Evaluasi ke Aksi: Mengoptimalkan Hasil Pembelajaran untuk Perbaikan Berkelanjutan

2 April 2025   19:35 Diperbarui: 2 April 2025   19:35 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PPEPP memberi pedoman bagi pengelola pendidikan tinggi untuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, mengendalikan, dan terus meningkatkan mutu pembelajaran. Dalam siklus PPEPP, setiap tahap memiliki peran penting. Evaluasi yang dilakukan di tahap awal memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran yang sedang berlangsung, pengendalian membantu untuk memantau apakah langkah-langkah perbaikan yang diambil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dan peningkatan berkelanjutan memastikan bahwa perubahan tersebut berdampak positif terhadap kualitas pendidikan.

Dengan menggunakan PPEPP, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa evaluasi tidak berhenti hanya sebagai alat ukur, tetapi berubah menjadi pendorong perubahan dan pengembangan berkelanjutan. 

Hal ini tidak hanya memperbaiki kualitas akademik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman dan kebutuhan dunia kerja.

Baca juga: Membumikan Strategi Kampus: Semua Unit Paham dan Bergerak Sesuai Arah

Penutup

Pendidikan tinggi di abad 21 menuntut lebih dari sekadar transfer pengetahuan. Pembelajaran yang efektif haruslah adaptif, responsif, dan berkelanjutan. Melalui pemanfaatan hasil evaluasi sebagai dasar untuk perbaikan berkelanjutan, perguruan tinggi dapat mengoptimalkan proses pembelajaran dan memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga siap untuk menghadapi tantangan dunia nyata.

Dengan dukungan dari sistem SPMI yang menjamin mutu pembelajaran dan alat evaluasi PPEPP yang mendukung perbaikan berkelanjutan, perguruan tinggi dapat menciptakan pendidikan yang tidak hanya relevan, tetapi juga progresif dan berkualitas tinggi. Evaluasi, yang selama ini dianggap sebagai proses akhir, kini harus dianggap sebagai langkah pertama menuju perbaikan dan peningkatan kualitas yang lebih baik. 

Dengan demikian, evaluasi menjadi jembatan antara apa yang sudah tercapai dan apa yang masih bisa ditingkatkan dalam perjalanan pendidikan tinggi yang terus berkembang. Stay Relevant!

Referensi

  1. Ausubel, D. P. (1968). Educational Psychology: A Cognitive View. New York: Holt, Rinehart & Winston.
  2. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2024). Pedoman Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi Akademik. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
  3. Griffin, R. W. (2022). Fundamentals of management (10th ed.). Cengage Learning.
  4. Kim, W. C., & Mauborgne, R. (2005). Blue ocean strategy: How to create uncontested market space and make the competition irrelevant. Harvard Business School Press.
  5. Novak, J.D. & Gowin, D.B. (1984). Learning How to Learn. Cambridge University Press
  6. OpenAI. (2023). ChatGPT [Large language model]. Diakses melalui https://openai.com/chatgpt
  7. Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
  8. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2023). Organizational behavior (19th ed., Global ed.). Pearson.
  9. Sallis, E. (2002). Total quality management in education (3rd ed.). Kogan Page.
  10. Yukl, G. (2010). Leadership in organizations (7th ed.). Prentice Hall.

Oleh: Bagus Suminar, wakil ketua ICMI Orwil Jatim, dosen UHW Perbanas Surabaya, dan direktur mutupendidikan.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun