Benchmarking kolaboratif bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan strategis untuk perguruan tinggi yang ingin tetap relevan di tingkat nasional maupun global. Melalui kemitraan, pertukaran ide, dan pembelajaran bersama, kampus-kampus dapat berkembang lebih cepat, responsif, dan berdaya saing tinggi.
Dengan menguatkan SPMI dan mengoptimalkan siklus PPEPP sebagai fondasi, benchmarking kolaboratif akan menjadi jalan baru menuju pendidikan tinggi Indonesia yang berkualitas, berkelanjutan, dan berkelas dunia. Karena dalam dunia yang saling terhubung, kualitas tidak lagi dikejar sendiri---tetapi dibangun bersama.
Baca juga:Â Mission Differentiation: Rahasia Kampus Kecil Bisa Unggul di Tengah Kompetisi Nasional
Referensi
- Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2024). Pedoman Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi Akademik. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- Griffin, R. W. (2022). Fundamentals of management (10th ed.). Cengage Learning.
- OpenAI. (2023). ChatGPT [Large language model]. Diakses melalui https://openai.com/chatgpt
- Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
- Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2023). Organizational behavior (19th ed., Global ed.). Pearson.
- Sallis, E. (2002). Total quality management in education (3rd ed.). Kogan Page.
- Yukl, G. (2010). Leadership in organizations (7th ed.). Prentice Hall.
Oleh: Bagus Suminar, wakil ketua ICMI Orwil Jatim, dosen UHW Perbanas Surabaya, dan direktur mutupendidikan.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI