Mohon tunggu...
Bagus Sudewo
Bagus Sudewo Mohon Tunggu... Gen Z | Contributor Writer

Salam Literasi!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

7 Cara Cek Keamanan MBG Siswa: Panduan Hindari Keracunan Fatal di Sekolah

27 September 2025   12:43 Diperbarui: 27 September 2025   12:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(unsplash.com/Isabella Fischer)

Keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa lebih dari 1.000 siswa di Cipongkor, Bandung Barat pada September 2025 menjadi peringatan keras bagi dunia pendidikan Indonesia. Data terbaru Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat 6.452 anak menjadi korban keracunan MBG di berbagai daerah hingga akhir September 2025. [1][2][3][4][5][6][7][8]

Tragedi ini membuktikan pentingnya panduan cek keamanan MBG yang komprehensif untuk melindungi siswa dari keracunan fatal di sekolah.

7 Indikator Wajib Cek Keamanan MBG Sebelum Dikonsumsi Siswa

Pencegahan keracunan makanan memerlukan pemeriksaan teliti sebelum siswa mengonsumsi hidangan MBG. Berikut tujuh indikator krusial yang harus diperhatikan guru dan orang tua:

Indikator 1: Cek Penampilan Visual Makanan MBG

Makanan yang aman memiliki warna, tekstur, dan penampilan normal sesuai jenisnya. Hindari makanan yang menunjukkan warna tidak wajar, tekstur berlendir, adanya jamur, atau bintik-bintik aneh pada permukaan. Perubahan visual ini mengindikasikan pertumbuhan bakteri atau kontaminasi yang berbahaya.

Indikator 2: Periksa Aroma dan Bau Makanan

Makanan segar memiliki aroma khas yang sedap atau netral. Waspadai bau tengik, apek, atau fermentasi yang tidak sewajarnya. Aroma menyengat atau busuk merupakan tanda pertumbuhan mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan keracunan.

Indikator 3: Suhu & Waktu Penyimpanan

Makanan hangat yang dibiarkan lebih dari 2 jam di suhu ruang menjadi media ideal bagi pertumbuhan bakteri. Kasus Cipongkor menunjukkan makanan yang dimasak terlalu dini dan tersimpan terlalu lama menjadi penyebab keracunan massal.

Indikator 4: Evaluasi Kemasan & Kebersihan

Perhatikan kondisi wadah penyajian yang harus bersih, tertutup rapat, dan peralatan yang higienis. Kontaminasi silang dari peralatan kotor atau wadah yang tidak steril dapat memindahkan bakteri berbahaya ke makanan.

Indikator 5: Amati Kondisi Lingkungan Penyajian

Area penyajian harus bersih, bebas dari serangga, dan tersedia fasilitas cuci tangan yang memadai. Lingkungan kotor dengan banyak lalat atau serangga meningkatkan risiko kontaminasi bakteri pada makanan.

Indikator 6: Waspadai Rasa Abnormal pada MBG

Makanan yang terlalu asin, manis, gurih berlebihan, atau memiliki rasa pahit dan metalik patut dicurigai. Perubahan rasa drastis dapat mengindikasikan adanya bahan kimia berbahaya atau proses pembusukan.

Indikator 7: Verifikasi Sumber & Riwayat SPPG

Pastikan asal makanan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang jelas, memiliki sertifikasi layak, dan tidak memiliki riwayat keracunan sebelumnya. SPPG harus memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan terhubung dengan dinas kesehatan setempat.

Protokol Darurat Keracunan MBG: Langkah Penyelamatan Siswa

Ketika terjadi dugaan keracunan, tindakan cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa siswa. Berdasarkan panduan medis dari dokter anak, berikut protokol darurat yang harus diikuti:

Pertolongan Pertama Saat Siswa Keracunan MBG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun