Fenomena turun gunungnya para influencer ke ranah politik menjadikan bukti pergeseran fundamental medan aktivisme dari mimbar fisik ke lini masa digital. Mereka adalah kekuatan baru dengan dua sisi: kemampuan amplifikasi pesan yang luar biasa, namun di saat yang sama dibayangi risiko performativitas dan aktivisme dangkal.
Meski begitu, kolaborasi antara energi mahasiswa yang memiliki kedalaman isu dan jangkauan influencer yang masif kini menjadi sebuah keniscayaan, menciptakan model tekanan baru bagi elite politik yang tak bisa lagi diabaikan.
Tantangan ke depan adalah membangun sinergi yang otentik dan berkelanjutan, bukan sekadar aliansi sesaat yang digerakkan oleh tren. Kolaborasi ini harus mampu melampaui sekadar unggahan serentak, menuju pengawalan isu jangka panjang yang substansial.
Pertanyaannya kini untuk kita renungkan bersama: Niscayakah aliansi strategis ini bisa terus dipraktikkan sebagai model demokrasi partisipatif?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI