Mohon tunggu...
Bagus Sona maulana
Bagus Sona maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di salah satu perguruan tinggi di kota Bandung | kadang-kadang suka menulis | suka membaca buku | kadang lupa tidur di bawah jam 23.00 WIB | mempunyai motor suzuki a100, tapi pajaknya mati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Termasuk Mencintai, Yang Dipaksakan Akan Mati

11 Agustus 2025   04:56 Diperbarui: 11 Agustus 2025   14:02 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Termasuk mencintai, Semua yang di paksakan akan mati. Lihat ikan paus yang sedang menari di lautan, dan burung gagak yang sedang berdiskusi di daratan. Kalau mereka memaksa saling menaruh hati, Ikan paus tidak akan lagi menari, dan Burung Gagak tidak lagi berdiskusi. Mereka akan mati, entah itu tenggelam atau mengering.

Orang bilang, cinta bisa dipaksakan. Kekuatannya bisa merubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Bahkan menurut temanku, kalau sudah cinta apapun bisa dikalahkan, tegasnya "Kambing dan ikan bisa saling berdampingan, asal mereka saling mencintai". Jawabku, "di warteg favoritmu".

Ikan Paus menari dengan damai di bawah cahaya rembulan. Air yang tadinya tenang, terkoyak tarian liar paus. Bergulung pelan menjadi ombak kecil. Tarian itu bukan untuk menunjukan ke indahan, tapi karena jiwanya bebas.

Sementara, Burung Gagak sedang asik diskusi dengan temannya di pohon tua yang ada di daratan. Dengan suaranya yang keras, ia berdiskusi tentang cuaca yang tak menentu, tentang polusi yang semakin kelabu, dan tentang pohon yang habis dibakar jadi abu.

Suatu hari, Paus bosan dengan rembulan, ia naik kepermukaan untuk menari di bawah sinar matahari. Dan Gagak merenungkan diri di cabang pohon paling tinggi, setelah berdiskusi kemarin. Dengan ketidaksengajaan, mereka saling bertukar pandang. Rasa penasaranpun datang.

"Aku iri dengan gagak, ia bisa naik kepuncak tinggi untuk melihat luasnya dunia" gumam Paus sambil terus menari.

Gagak pun berbisik pelan "Andai aku bisa seperti paus, bisa menari bebas di luasnya samudra, tanpa khawatir dengan rumahnya yang terus dibakar"

Tanpa disadari rasa penasaran berubah jadi kekaguman. Dan perlahan, mereka saling ingin memiliki.

Namun mereka sadar. Paru-parunya tidak bisa menahan nafas di air, sayapnya tidak bisa bergerak bebas seperti sirip. Dan blubber tidak berfungsi di daratan seperti bulu kontur, siripnya tidak bisa terbang bebas seperti sayap. Meski begitu, mereka memaksakan untuk bersama.

Meskipun Gagak terbiasa berdiskusi. Tapi kali ini ia mengabaikan kebiasaannya. Gagak melompat mendekati ombak, memaksakan terjun kedalam air agar bisa berkenalan dengan Paus. Begitupun dengan Paus, meskipun ia gemar menari. Tapi ia kesampingkan kegemarannya itu, untuk berenang mendekati daratan. Tujuannya sama seprti Gagak, untuk bisa berkenalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun