Konsumsi sebagai Wujud dari Hasrat Manusia sebagai Pemenuhan Kebutuhan

Konsumsi pada teori ekonomi konvensional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individu, sifatnya lebih kepada individualis, berbeda dengan teori konsumsi yang diajarkan dalam Islam, dalam Islam teori konsumsi mengutamakan beberapa faktor selain untuk dirinya sendiri apakah barang atau jasa yang kita gunakan itu bermanfaat dalam diri orang lain dalam Islam lebih mengutamakan mashlahah dengan tujuan nya adalah falah. Hubungan mashlahah dengan konsumsi adalah di mana mashlahah sendiri merupak manfaat atau berkah. Jadi hubungannya apa.?? 

Hubungan antara mashlahah dengan konsumsi adalah dengan adanya mashlahah konsumsi dapat memberikan manfaat bagi orang lain bukan hanya untuk diri kita melainkan juga milik orang lain. 

Contoh ketika kita memaksa dengan aroma masakan kita tercium oleh tatangga dengan begitu kita  punya niatan yang baik untuk memberikan sedikit masakan kita tersebut dengan kita memberi selain kita mendapat manfaat dari makanan tersebut di sisi lain orang lain juga merasakan apa yang kita rasakan itu yang di sebut manfaat selain itu kita juga mendapa berkah. Berkah yang dalam wujud apa.?? Berkah dalam wujud ketentraman atau pahala meskipun tidak bisa tampak itu merupakan berkah. 

Selanjutnya hubungan antara mashlahah dengan keinginanan, mashlahah sendiri emrupaka manfaat atau berkah dari suatu barang, sedangakan keinginana adalah suatu sifat yang tertarik akan suatu barang atau jasa.l, mashlaha dengan keinginan sangat berkaitan karena dengan adanya mashlahah inilah kita bisa menentukan pilihan atau keinginan kita kepada hal yang bagi sehingga mendapat manfaat serta berkah yang di dapat apabila keinginan tersebut positif selain itu dapat membantu dalam masalah fisik dan psikis apabila barang yang kita ingin kan itu bisa di beli secara tidak langsung itu dapat membuat keadaan hati bisa menjadi lebih senang nah inilah yang di namankan dengan keadaan psikis. 

Berikut nya adala mashlahah dengan kepuasaan ini dari sebagian orang mengatakan kembar identik padahal secara konteks itu berbeda, perbedaannya adalah kepuasaan itu tepenuhi akibat dari adanya mashlahah ini lah kepusaan muncul. Pengukuran konsumen EN atau mashalaha dapat dilakukan dengan cara memperbesar jumlah manfaat serta berkah yang di peroleh. Mashlahah walaupun Dudi konsumsi setiap hari tidak akan terjadi penurunan berbeda dengan hukum utility konvensional karena pada dasar nya sifat manusia yang bosan dengan barang atau jasa yang sama akan membuat produksi dari barang atau jasa itu menurun.