Sebuah ungkapan yang sangat sulit didefinisikan dan mudah dilaksanakan adalah overthingking, kenapa demikian karena satu masalah bagi seseorang adalah hal biasa akan tetapi pada orang lain dalam kasus yang sama menjadi luar biasa dan memerlukan pemikiraan ekstra keras untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dari contoh tersebut sesungguhnya overthingking itu setiap orang berbeda-beda tergantung pada beberapa hal dalam menyikapi dan menyelesaikannya.
Nah pengalaman adalah guru yang sangat beharga dalam setiap kesesempatan dan peristiwa, secara norma waktu, orang tua atau orang yang lebih tua akan memiliki pengalaman yang lebih dibandingkan denga anak muda, dalam wilayah ini pasti akan berbeda menyikapi permasalahan jika timbul diantara mereka , terkadang jika permasalahan tidak selesai-selasai berlarut-larut membuat energi terbuang terus menerus ini menyebabkan lelah dan stress berkepanjangan pada ujungnya adalah frustasi, karena teralu dipikirkan/overthingking terhadap permasalah tersebut.
Overthingking atau berlebihan-lebihan dalam memikirkan suatu masalah diantara oang tua dan anak muda sungguh sangat berbeda, yang menjadi kesamaannya sebetulnya adalah overthingking itu berkaitan dengan sesuatu diluar jangkauan dari kita.
Contohnya hujan, pada dasarnya hujan itu adalah hal biasa turun, akan tetapi karena pada hari itu terdapat kesepakatan pertemuan disuatu tempat yang cukup jauh, dan sudah disepakati hari dan waktunya, apalagi berkaitan dengan hal yang sangat kita tunggu-tunggu, ternya pada hari yang disepakati hujan sangat deras, tidak mungkin ditempuh dengan kendaraan apapun, akhirnya menggerutu dan dipikir sangat mendalam, overthingking  terhadap even yang sudah disepakati, nanti gagal nih, nanti bagaimana rencana yang sudah disusun paska pertmuan, nanti bagaimana kelanjutannya kalau hari ini tidak jadi bertemu, nanti bagaimana, nanti seperti apa bla bla over terhadap kejadian bermula atas hal diluar kendali kita yaitu hujan deras diluar kendali kita. Padahal hari-hari biasa terjadi hujan pun tidak masah kan.
Disinilah diperlukan pengalaman dan akal yang sehat untuk menyikapinya, tentu saja tidak hanya berkaitan dengan hujan tadi, pada hal yang lain juga diperlukan akal sehat, dipikir dengan jernih,diskusikan dengan orang terdekat kita, ngomong, ceritakan semuanya, maka legalah, padahal sesunggunya acara pun tidak jadi juga tidak apa-apa, Â tetapi overhingking ini membuat berbahaya jika kita tidak bisa menyikapinya dengan pikiran yang jernih dan positif dalam menyelesaikannnya, Â maka pengalaman disini sangat diperlukan.
Ceritakan dengan orang tua kita, saudara yang lebih tua dengan kita memungkinkan untuk diberikan jawaban dan penyelesaian berdasar pengalaman mereka.
#Positif thingking
Selain pengalaman yang dimiliki maka sesungguhnya perlu adanya pikiran positif terhadap sebuah peristiwa yang sedang kita alami atau menimpa kita. Positif tingking tidak akan tercipta jika pikiran kita tidak dikontral dengan norma, tentunya norma agama adalah norma yang paling tua dibandingkan dengan norma-norma yang lain, jadikanlah hal di kembalikan pada norma agama yang kita anut, kembalikan pada norma agama jika terjadi masalah yang besar sekalipun sebab setiap agama akan membuat manusia tenang, tentaram dan abadi.Â
Norma agama akan membuat manusia menciptakan pikiran positif dalam setiap moment dan masalah yang dihadapi, secara langsung membuat  seperti  hidup dan bernafas kembali.