Saat ini, semakin banyak orang yang tertarik belajar dan mencoba trading saham. Bagi sebagian orang yang masih awam, aktivitas ini sering dianggap sebagai cara cepat untuk mendapatkan keuntungan dari pasar keuangan. Karena itu, masih banyak yang bingung dan bertanya seperti ini, trading saham halal atau haram?
Meskipun kata "halal" dan "haram" biasanya digunakan dalam konteks agama, kita juga bisa melihatnya secara umum sebagai "boleh atau tidak", "benar atau salah", atau "baik atau buruk". Untuk lebih jelasnya, dalam artikel ini, kita akan membahas apakah trading saham itu termasuk kegiatan yang sehat atau justru berbahaya, dilihat dari sudut pandang umum, bukan agama.
Apa Itu Trading Saham?
Sebelum menjawab pertanyaannya, kita perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan trading. Trading saham adalah kegiatan membeli dan menjual saham dalam waktu yang singkat untuk mendapatkan keuntungan dari naik turunnya harga saham. Tujuan trading adalah untuk mendapatkan untung dari pergerakan harga yang cepat.
Berbeda dengan investasi saham jangka panjang, di mana seseorang membeli saham dan menyimpannya selama bertahun-tahun, trading biasanya dilakukan dalam waktu harian, mingguan, atau bulanan. Kalau kamu ingin mengetahui info lebih lanjut terkait aktivitas ini, kamu bisa membaca artikel memahami trading saham ini.
Apakah Trading Saham Itu Legal?
Secara hukum, trading saham adalah kegiatan yang sah. Di Indonesia, aktivitas ini diawasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, selama dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan melalui perusahaan sekuritas resmi, maka trading adalah aktivitas yang legal.
Namun, ada juga orang yang melakukan trading dengan cara yang tidak benar. Misalnya dengan menyebar berita palsu agar harga suatu saham naik. Kemudian setelah harganya naik, orang yang menyebar berita palsu itu menjual sahamnya demi mendapat untung besar. Cara-cara seperti ini bisa merugikan banyak orang dan jelas melanggar aturan.
Kenapa Ada yang Bilang Trading Saham Itu Haram?
Beberapa orang merasa ragu dengan aktivitas trading karena beranggapan terlihat seperti judi. Memang, ada trader yang hanya menebak-nebak harga tanpa belajar dulu atau tanpa menganalisa apa yang sedang dia beli. Jika dilakukan seperti ini, trading bisa sangat berisiko dan bisa menyebabkan kerugian.
Tapi beda cerita kalau seseorang melakukan trading dengan ilmu. Ia belajar terlebih dulu, memahami dan menganalisa perusahaan yang akan dibeli sahamnya, dan tahu kapan harus membeli atau menjual. Selain itu, trader profesional juga biasanya mengatur uangnya dengan baik agar tidak rugi besar. Cara seperti ini lebih masuk akal dan bisa disebut sebagai aktivitas trading yang sah.
Etika dalam Trading
Pertanyaan mengenai trading saham halal atau haram juga bisa dilihat dari sisi etika atau cara yang baik dan jujur dalam berbisnis. Pasalnya, dalam trading, kita bisa melakukan analisis, membaca data, dan membuat strategi untuk mengurangi risiko.
Namun, kalau seseorang melakukan trading hanya berdasarkan tebakan atau tanpa pengetahuan, maka risikonya memang lebih tinggi. Di sinilah pentingnya edukasi. Trading yang baik harus berdasarkan analisa, bukan hanya mengandalkan perasaan atau ikut-ikutan. Selain itu, ada juga praktik yang tidak pantas, seperti pump and dump dan short selling and margin trading.
Pump and dump bisa diartikan dengan kelompok tertentu yang sengaja menaikkan harga saham agar banyak orang ikut beli, lalu mereka menjual sahamnya untuk ambil untung dari kenaikan tersebut dan meninggalkan kerugian untuk orang lain.