Mohon tunggu...
Bagas Candrakanta
Bagas Candrakanta Mohon Tunggu... Mahasiswa -

SMI - Sopan Mengelaborasi Ide

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mending Punya Teman Penurut atau Teman yang Banyak Ngomong?

27 Januari 2017   17:19 Diperbarui: 29 Januari 2017   14:04 9952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Pinterest

| Dia yang Selalu Setuju |

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), salah satu arti teman adalah orang yang bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan) atau lawan (bercakap-cakap). Mempunyai teman mempunyai arti sebuah keberhasilan sebagai makhluk sosial. Tidak ada orang yang merasa tidak membutuhkan orang lain, apalagi tempat untuk bercerita. 

Orang yang mengatakan tidak membutuhkan orang lain, tidak lain dan tidak bukan adalah pribadi yang arogan semu, yang berarti arogan yang kosong tidak ada apa-apa. Jika memilih menjadi pribadi yang berkarakter arogan, milikilah sesuatu yang membuat banyak orang mengatakan, “wow”. 

Memiliki teman merupakan sebuah hal yang wajib disyukuri. Tetapi, saya yakin saya tidak sendiri memiliki teman yang cenderung penurut. Teman yang ngikut aja. Teman yang apabila sedang mengobrol bersikap no offense. Teman yang selalu setuju. Teman yang cenderung ‘cari aman’ dan menghindari perdebatan. Teman-teman Kompasianer pasti mempunyai segelintir teman yang seperti itu. Memiliki teman bersifat ini, ada enak ada tidak enaknya. Enaknya, tidak membuat kesal. Karena yaa dia selalu setuju. Tidak enaknya, kita - yang berbicara dengan dia - seperti selalu benar. Karena yaa dia selalu setuju.

| Tidak Mengetahui Hal Baru |

Berbincang dengan teman yang bersikap no offense, membuat saya tidak mengetahui hal baru. Karena dia selalu setuju. Ia selalu sependapat hampir si setiap percakapan. Bukan dengan saya saja, tetapi dengan orang lain pula. Mari simak percakapan saya dengan teman saya terkait pilkada DKI Jakarta.

Saya: Eh, kalau bisa milih, mau pilih siapa?

Dia: Gak tahu. Gak punya hak pilih juga.

Saya: Kan kalau. Menurut aku, si no.1 gak bisa nyalon kalau gak ada bokap.

Dia: Iyalah. Faktor bokap itu mah.

Saya: Tapi lumayanlah dia. Tegas plus ganteng lagi haha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun