Mohon tunggu...
BADINUR RASYIDIN
BADINUR RASYIDIN Mohon Tunggu... Freelancer - Trying to reach something

saya adalah gamers dan writer, mencintai segala sesuatu yang pedas :D

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah yang Menunggu Setelah Kematian?

22 Juli 2019   06:17 Diperbarui: 22 Juli 2019   06:51 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com ( jembatan kematian)

Sedikit menarik memang apabila membahas hal apa yang akan terjadi sesudah kematian, apakah kita hanya akan mati dan lenyap ataukah ada hal lainnya. 

Dalam ajaran masing masing agama pun sudah sering di bahas, adanya surga dan neraka di sebagian lain ada yang menjelaskan bahwa kita akan berreinkarnasi yang berati kembali hidup entah menjadi manusia ataupun mahluk lainnya. 

Keterbatasan manusia memang selalu menyedihkan, di berikan takdir yang begitu pilu juga. Segala yang di dapatkan manusia tidaklah akan bertahan lama begitu fana untuk hidup, dan begitu terbatasnya menjadi manusia. 

Memang memikirkan alam sesudah kematian adalah ranah keimanan bukan untuk ranah rasional, karena untuk bisa di terima rasional maka harus ada pembuktian secara real atau sainsnya. 

Dan itulah yang membuat dialog perihal sesudah kematian tidak akan ada habisnya, seperti membicarakan bagaimana adanya kehidupan selain di bumi ini yang sama sama masih sulit untuk menemui titik terang. 

Tapi untuk para penganut agama mungkin persoalan ini sudah selsai berjuta tahun lamanya, lantas apa yang membuat sebagian orang masih meragukan apa yang tertulis di kitab kitab suci ?. 

Lagi lagi itu karena ego mengalahkan akal, apabila kita pahami secara keseluruhan konsep harus selalu berbuat baik agar mendapatkan ganjaran surga itu sangatlah baik. 

Mengatur bagaimana kita hidup, saling membantu dan lain sebagainya lantas kenapa tidak Anda aplikasikan saja selama ajaran itu memberikan kebaikan untuk semua,. Jangan lah dulu berpikir masalah setelah kematian apabila kehidupan yang Anda jalani sekarang saja masih belum memberikan kebaikan untuk orang lain, optimalkan masa hidup ini untuk melakukan segala kebaikan. 

Apabila konsep surga dan neraka kita tolak kemungkinan akan adanya saling menyakiti dan tersakiti lebih banyak lagi dari saat ini. Itulah kenapa di zaman ini semakin banyak orang orang menderita karena memang mereka sudah melupakan apa yang akan menanti mereka setelah kematian dan melupakan jalan kebenaran untuk saling berlaku baik. 

Sungguh ironis memang menjadi seorang manusia yang bahkan saat lahir ia begitu rentan, tapi begitu tumbuh dewasa ia bahkan bisa menjadi sosok yang kejam dan bengis. 

Menghargai setiap kehidupan mungkin adalah inti dari ajaran agama. Dalam pengertiannya sendiri agama adalah (tidak rancu) yang berarti bahwa apabila Anda tidak beragama maka kehidupan akan rancu. Apabila ada pendapat bahwa masih banyak orang beragama yang bengis dan melakukan kejahatan, itu bukanlah salah agamanya melainkan itu salah orang itu sendiri. 

Bagaimana bisa ia masih berbuat jahat sedangkan di dalam agamanya di larang dan pada dasarnya agama hanyalah seperti rumah yang mana saat seseorang memasukinya akan terlindung, lantas pribadi orang itu tidak bisa mencerminkan rumah yang ia huni. Rumah hanyalah seperti benda yang harus di gunakan. 

Jadi sahabat memang untuk berbuat baik akan terasa berat, untuk menyayangi itu sulit tapi yakin lah hidup ini akan semakin berati apabila kalian melakukan hal hal itu. Warnai dunia ini dengan kasih sayang, sampai tiba waktunya untuk menutup mata dan nafas terhenti. 

Sampai walaupun mati tapi Anda masih hidup karena jasa jasa Anda, namamu akan terus di suarakan seperti layaknya pahlawan yang berjuang demi Indonesia ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun