Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Financial

7 Alasan Menjadikan Emas sebagai Simpanan Masa Depan

23 Juni 2021   14:17 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:35 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emas Simpanan Masa Depan & Jangka Panjang, www.pgg100indonesia.com

Budaya menabung sejak dini memang perlu diajarkan kepada anak-anak, meskipun hanya sekedar recehan saja. Tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan ekonomi dunia, tidak ada salahnya juga untuk memperkenalkan budaya menyimpan emas sejak dini. Sebagaimana sering diungkapkan para pakar keuangan dunia, "Emas sebagai simpanan masa depan yang  menguntungkan, seiring dengan perkembangan ekonomi dunia yang tidak stabil. Mula dari kontraksi ekonomi, krisis kepercayaan hingga perang dagang yang melibatkan negara-negara besar di dunia."

Emas Aset keuangan Terbaik

Emas merupakan satu-satunya aset keuangan yang mampu berdiri sendiri dan berlaku sebagai mata uang dunia yang sesungguhnya. Nilai belinya yang terus stabil di sepanjang jaman, merupakan kelebihan emas dibandingkan aset-aset keuangan lainnya. Bahkan emas dijadikan sumber cadangan devisa negara, yang kemudian menjadikan kekayaan suatu negara yang sesungguhnya.

Tentunya hal tersebut menjadikan pelajaran bagi setiap orang untuk menjadikan emas sebagai simpanan masa depan. Hingga para pakar keuangan dunia pun selalu mengingatkan akan pentingnya emas (Logam Mulia), guna menjaga kekayaan. Bila suatu hal buruk berlaku yang akan merugikan bahkan meruntuhkan perekonomian seseorang. Selain itu ada 7 alasan lain yang cukup menarik, sebagaimana berikut:

1. Nilainya Terus Stabil

Nilai atau daya belinya yang terus stabil di sepanjang jaman, menjadian emas sebagai simpanan masa depan yang terbaik. Harga seekor kambing sejak jaman dahlu, sekarang dan di masa yang akan datang  selalu sama nilainya dengan 1 dinar  (4.25 gram). Sementara, apabila dihitung dengann nilai uang, harga kambing tersebut berkesan naik setiap tahunnya, sedangkan emas selalu sama nilanya.

Kumpulkan emas sedikit demi sedikit, www.pidressymiryanti.com
Kumpulkan emas sedikit demi sedikit, www.pidressymiryanti.com
2. Dapat Dimulai Dari Yang Terkecil

Kemudahan dari emas sebagai simpanan masa depan adalah seseorang dapat memulianya dari berat emas yang terkecil, 1 gram. Sebab dengan berat 1 gram, seseoang akan lebih ,udah ketika hendak menjual kembali atau pun menggadaikan emas tersebut. Selain itu, nilainya dari 1 gram  cukup sebanding dengan spread 9% dari harga saat itu.

Yang perlu dilakukan adalah menyimpan secara rutin dan konsisten, denga berkonstrasi pada berat atau kepingan emasnya, misalnya setiap bulan 1 gram. Maka, dalam waktu setahun simpanan emasnya akan menjadi 12 gram.  Seperti diketahui bersama, harga emas internasional terus mengalami koreksi setiap harinya, menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi, sosial dan politik dunia. Sehingga dengan menyimpan emas secara rutin dan konsisten, akan mendapatkan harga rata-rata terbaik dalam setahun.

Emas Magnet & Penjaga Kekayaan, www.publicgoldindonesia.com
Emas Magnet & Penjaga Kekayaan, www.publicgoldindonesia.com
3. Magnet kekayaan

Sejak jaman dulu emas selalu menjadi lambang kekayaan dan kekuasaan baik seseorang, kelompok maupun negara. Hingga perburuan tambang emas terus dilakukan dan dikembangkan hingga saat ini. Daya magnetis dari emas menjadikan orang terus berburu untuk mendapatkan keuntungan dan mengkoleksinya.

Dalam buku "Rahsia Pelaburan Emas" karya Tn. Syukor Hashim, mahaguru emas asal Malaysia, menjelaskan, "kecantikan dan keelokkan emas akan membuat seseorang untuk terus ingin menyentuh, melihat dan menyimpannya. Semakin sering emas tersebut dilihat, disentuh dan diraba guratan-guratan ukirannya, maka hasratnya akan muncul untuk memiliki lebih banyak lagi. Sebagaimana anak kecil ketika melihat mainan yang menjadi kesukaannya."

4. Penjaga Aset kekayaan Terbaik

Perlu dipahami oleh setiap orang, bahwasannya setiap tahun nilai kekayaan yang dimilikinya tergerus secara pasti oleh inflasi yang pasti terjadi. Daya beli uang yang terus menerus sebagai bukti dampak dari infasi tersebut. 10 tahun yang lalu uang Rp100 ribu, sangatlah luar biasa dan dapat digunakan membeli berbagai kebutuhan yang dapat memenuh keranjang belanja. Tetapi sekarang uang Rp100 ribu hanya dapat digunakan untuk membeli sedikit keperluan belanja saja.  Dahulu harga 1 bungkus mie instan hanya Rp1000, namun saat ini harus mengeluarkan Rp3500 untuk mendapatkan 1 bungkus mie instan merk dan jenis yang sama.

Sementara daya beli emas selalu sama di sepanjang masa. Terbukti dengan harga beli 1 ekor kambing sama dengan harga 1 keping dinar (4.25 gram emas). Hal ini sudah ada sejak 1400 tahun yang lalu di jaman Rasullulah SAW dan akan terus berlaku hingga di masa-masa yang akan datang. Seperti yang dijabarkan dalam buku "Wang Emas" karya Tn. Mohd Zulkifli Shafie, mentor emas yang selama ini membimbing lebih dari 150 ribu penyimpan emas di berbagai negara. "Simpan uang  yang tetap hanyalah angkanya saja dan nilainya terus tergerus inflasi yang pasti terjadi di negara manapun di dunia. Tetapi simpan emas berat dan daya belinya tetap stabil. Dengan menyimpan emas tidak akan menjadikan seseorang kaya raya, melainkan akan menghindarkan orang tersebut dari kemiskinan. Sebab emaslah aset keuangan yang berlaku sebagai penjaga kekayaan yang sebenarnya."

5. Mudah Dicairkan

Dibandingkan dengan aset-aset keuangan lainnya, emas merupakan yang terbaik dengan tingkat liquiditasnya yang tinggi. Bahkan di negara manapun di dunia, emas tetap lah emas yang liquid. Sebab emas merupakan mata uang yang seseungguhnya dan berlaku di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun