Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Malam "ELTA Alumni Dinner", Kedinginan yang Bermakna

3 Juli 2019   16:39 Diperbarui: 3 Juli 2019   16:47 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama rekan-rekan alumni ELTA I (2011) dan tim AAS dan IALF Denpasar (Foto: Dok. Ist)

Malam "ELTA Alumni Dinner" merupakan momentum mengembalikan saya pada kenangan tahun 2011. Saat itu, saya dinyatakan "diterima" pada English Language Training Assistance (ELTA).

Saya bersua dengan teman-reman baru dari berbagai institusi dan disiplin ilmu. Kami melewati hari-hari selama tiga bulan penuh di rimba hutan gamal dan beton Undana.

"ELTA Alumni Dinner" merupakan event perdana sejak ELTA I, tahun 2011 yang lalu. Kesempatan macam ini menjadi kerinduan bagi semua alumni tak terkecuali saya. Ketika undangan itu tiba, saya pun menyatakan siap hadir pada malam yang dingin, Selasa (02/07/2019).

Kupang malam itu memang dingin. Siklus alam demikian adanya. Kupang sedang dilanda "musim dingin" disertai tiupan angin kencang.  Hari-hari terakhir ini, netizen menaikan status Facebook yang mengungkapkan betapa dinginnya di tempat tinggalnya masing-masing di seluruh sepenjuru Nusa Tenggara Timur.

Pada waktu yang sama, sebenarnya terjadi perubahan cuaca di  Australia. Kota Townsville misalnya saat ini mengalami "musim dingin" yang sedikit ekstrim tetapi bukan seperti musim dingin di belahan Eropa yang udaranya lembab. Ini hawanya dingin tetapi kulit tubuh terasa garing.

Dinginnya malam itu tak menyurut niat saya untuk hadir pada "ELTA Alumni Dinner" di Hotel Aston yang berhadapan langsung dengan Teluk Kupang. Saya tiba di lobby hotel, alumni ELTA berbagai angkatan mulai berdatangan. 

Saat saya berputar pandangan dengan maksud mencari teman-teman seangkatan di area hall, sahabat saya, Mikzon Lakidang menepuk lengan saya dan mengajak saya naik ke lantai dua.

Kami berjalan ke arah pintu lift. Bertemu pula dengan Yenny. Ocha, kawan alumni ELTA I, bersama suaminya sedang duduk di beranda restaurant, dan Ninik. Kami menyambangi mereka. Berbincang-bincang. Anna Andra datang dan bergabung dengan kami. Cipika-cipiki. Pertemuan dengan Anna serasa pertemuan kawan lama, padahal ia Administrator ELTA I, bosnya kami kala itu.

Lebih kurang sepuluh menit di situ, kami bergegas ke meja registrasi lalu masuk ke beranda hotel yang terbuka. Tiupan angin kencang terasa. Dinginnya malam sirna oleh kehangatan perjumpaan dengan kawan-kawan.

Kami duduk di seputaran meja bundar dekat pintu. Tak lama berselang, datang Yanto, Budi, Ana, dan Irma. David datang ke arah meja kami. Ia menyapa dan berbincang sebentar sebelum pindah ke meja lain. 

Semua alumni mengisi kursi-kursi yang tersedia, acara diambil alih oleh ibu Tutiek. Ia memberikan gambaran singkat latar belakang acara serta menghimbau kami untuk mengisi kuisenor online guna memperbaharui data alumni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun