Mohon tunggu...
Baba Zafran
Baba Zafran Mohon Tunggu... -

Warga Banten \r\nMerindukan Tegaknya Keadilan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bermimpi Jokowi Jadi Ketum PDIP?

20 Mei 2013   13:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:18 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi adalah fenomena. Kehadirannya dalam pilkada DKI Jakarta mampu langsung menyihir seluruh warga Ibukota untuk memilihnya. Incumbent-pun dibuat tak berkutik. Seluruh media terpesona dengan gerak-geriknya hingga tiada hari tanpa pemberitaan Jokowi. Seluruh opini penuh dengan dukungan perubahan pada diri Jokowi dan harapan besar dibebankan ke pundaknya untuk menyelesaikan seluruh persoalan kompleks Ibukota Negara tercinta.

Setelah kemenangan yang meyakinkan dalam pertempuran pilkada DKI. Jokowi kembali membuat gebrakan dengan gaya blusukan ke kampung-kampung di Kota Jakarta. Kehadirannya keluar masuk kampung ataupun sidak ke lingkungan birokrat kelurahan dan kecamatan tak pernah sepi oleh kerumunan masyarakat dan pasukan pengawal media yang setia selalu menemani. Hari-hari jokowi hampir selalu memenuhi pemberitaan diberbagai media di tanah air. Sampai-sampai begitu banyak perusahaan penerbit buku yang dengan antusias menerbitkan profil biografi perjalanan hidup Jokowi.

Jokowi oh Jokowi. Benar-benar real news maker. Sangat cerdas menggunakan seluruh atribut yang melekat dalam dirinya untuk menjadi berita. Tak hanya sekedar berita, tapi berita yang mampu menembus headline media-media di tanah air.

Berita tentang apa yang sudah Jokowi lakukan selama menjadi Walikota Solo adalah hal yang luar biasa. Memang banyak pro dan kontra terkait apakah hal itu benar terjadi apa adanya atau memang kepintaran tim pencitraan. Jakarta akan menjadi tantangan riil untuk mengetahui seberapa besar kapasitas kepemimpinan Jokowi dalam memperbaik seluruh kesemrawutan yang terjadi di Ibukota.

Permasalahan banjir, persoalan kemacetan dan solusi untuk perumahan kumuh  merupakan 3 agenda besar yang menjadi tantangan luar biasa bagi Jokowi. Waktu terus berjalan dan Ibukota begitu kejam dalam bersikap terhadap pemimpin daerahnya. Karena masyarakat Jakarta merindukan gerakan dan gebrakan bukan hanya janji dan omongan. Dengan track record apa yang pernah Jokowi lakukan di Kota Solo, maka harusnya Jokowi mampu meskipun banyak pihak yang meragukan karena Jakarta tidak bisa di samakan dengan Solo dalam banyak hal.

Jokowi for presiden. Wacana tersebut mulai banyak didengungkan. Ya, tidak bisa disalahkan figurnya sudah teramat populer dimata rakyat. Sosoknya yang sederhana dan bicara apa adanya membuatnya sangat dekat dengan rakyat. Sebagian pihak mendukung dan mendorongnya. Sebagian lagi menginginkan Jokowi menjawab tantangan Jakarta terlebih dahulu.

Popularitas Jokowi yang sudah me-nusantara membuatnya tidak bisa fokus hanya bekerja untuk Jakarta. Kenapa, karena Jokowi juga harus melaksanakan tugasnya sebagai kader PDIP. Seluruh proses demokrasi pilkada khususnya tingkat propinsi pasti PDIP meminta bantuan Jokowi untuk memenangkan jagoannya. Magnet Jokowi telah jadi aset yang mahal luar biasa bagi PDIP. Klaim sebagai partai wong cilik sangat pas dengan profil personal Jokowi.

Sedikit menganalisa beban kerja Jokowi sebagai kader PDIP. Di tengah begitu banyaknya persoalan Ibukota yang harus segera diselesaikan, Jokowi tetap harus berkeliling ke seluruh penjuru tanah air untuk membantu kader-kader PDIP yang sedang bertempur memenangkan pilkada. Tapi sayangnya Jokowi Effect kurang berarti. Hadirnya Jokowi sebagai jurkam tidak mampu memenangkan jagoan PDIP di Jabar & Sumut dan pertaruhan besar saat ini ada di kandang mayoritas pemilih PDIP di Bali serta Jateng.

Jika sampai Bali dan Jateng lepas dari genggaman PDIP. Maka sudah sepantasnya partai besar ini melakukan perbaikan dan restrukturisasi internal. Harus diakui bahwa figur personal Jokowi saat ini lebih memiliki nilai jual ketimbang figur Megawati. Jokowi punya pesona untuk menghipnotis rakyat Indonesia untuk memilih dia dan partainya. Maka tak salahlah ketika penulis bermimpi Jokowi menjadi ketua umum PDIP.

Bermimpi Jokowi jadi Ketum PDIP ?
Mungkinkah! Sangat mungkin jika PDIP berpikir kepentingan partai secara jangka panjang dan memberikan pembelajaran luar biasa bagi anak bangsa untuk mementahkan semua dugaan tentang politik dinasti.
Tidak mungkin! Jika klan Soekarno tak rela PDIP dipimpin oleh selain keturunan Soekarno.
Ya, waktu yang nanti akan menjawabnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun