Mohon tunggu...
Mutia Ardhita Pradanti D
Mutia Ardhita Pradanti D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nutrition Student

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

28 Juli 2022   23:29 Diperbarui: 29 Juli 2022   00:01 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh dengan kepanikan, kecemasan, dan ketakutan bagi seluruh penduduk dunia. Karena, hampir diseluruh belahan di dunia terkena dampak dari adanya virus baru yang dikenal dengan virus corona atau covid 19. Virus ini dianggap serius dikarenakan berkembangnya sangat cepat, di mana dapat menyebabkan infeksi lebih parah dan gagal organ, sehingga orang dengan masalah kesehatan sebelumya lebih cepat mengalami kondisi darurat ketika terpapar virus ini. Virus Corona 19 pertama ditemukan di Tiongkok, tepatnya di Kota Wuhan, Huabei. Gejala Virus ini hampir mirip dengan penyakit flu, sehingga virus dapat menyebar dengan begitu cepat dan dapat menewaskan hampir 100 orang per hari. Tanda - tanda umum di antaranya adalah gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas, dan kesulitan bernafas. 

Virus Covid-19 ini berdampak besar di berbagai bidang, salah satunya yaitu dampak covid-19 bagi pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan besar, perubahan tersebut yaitu tidak adanya pembelajaran tatap muka atau pembelajaran pada umumnya. Dampak dari pandemi ini membuat pendidikan mulai dari dasar, menengah hingga perguruan tinggi harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan daring (dalam jaringan). Unisa Yogyakarta termasuk universitas yang menerapkan kegiatan pembelajaran daring (dalam jaringan). Kegiatan pembelajaran daring tersebut banyak menuai pro dan kontra. Beberapa orang tidak setuju dengan kegiatan pembelajaran daring karena menurut mereka tidak efektif. 

Kemudian untuk komunikasinya pasti tidak dapat berjalan secara langsung dan guru tidak bisa mengawasi peserta didiknya secara langsung, para guru juga tidak bisa mengukur kemampuan peserta didiknya, serta peserta didik juga akan cenderung bosan dan tidak memperhatikan. Maka dari itu, orang tua lah yang harus lebih mengawasi pembelajaran anak dan menyiapkan peralatan untuk pembelajaran, sehingga orang tua banyak yang mengeluh.

Selain itu, dalam pembelajaran daring (dalam jaringan) harus ada fasilitas untuk mengikuti pembelajaran dan harus memiliki kemampuan mengikuti pembelajaran yang harus dipenuhi. Padahal tidak semua peserta didik maupun orang tua yang dapat memenuhi itu. Tidak semua daerah juga memenuhi fasiltas jaringan internet untuk penggunaan pembelajaran daring. Terutama peserta didik yang tinggal di daerah 3T (Terdepan, terpencil, tertinggal) pasti akan mengalami hambatan besar, serta masyarakat kelas menengah ke bawah. Dimana meraka mayoritas yang tidak memiliki fasilitas belajar seperti laptop/computer dan HP.

Setidaknya kemampuan untuk membeli kuota internet teratasi, karena sulitnya akses terhadap sinyal yang menjadi kendala dan kondisi rumah tangga maupun lingkungan yang kurang mendukung. Hal - hal tersebut juga akan menyulitkan mereka untuk mengikuti proses pembelajaran, sehingga mengakibatkan ketinggalan materi sangat jauh. Jika kondisi ini dibiarkan dan pemerintah tidak mengambil kebijakan yang strategis, maka visi Indonesia 2045 diperkirakan tidak akan tercapai. Dampak lainnya yaitu jumlah penduduk miskin, banyaknya angka putus sekolah, pengangguran, pernikahan usia dini yang akan memperberat beban Indonesia dimasa depan nanti. Maka, Indonesia jelas akan menjadi Negara tertinggal, sebab kurangnya kesiapan menghadapi persaingan global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun