Mohon tunggu...
Azmi Mubarak
Azmi Mubarak Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Hukum

Kidung Amarta, Terlahir Normal dan diringi oleh senyuman kedua orang tua, lebih tepatnya saya tinggal di Purwosari Pasuruan berada dalam rumah yang sekiranya hujan dan panas ta masuk kedalam, namun untuk saat ini saya berdomisili di Malang, kenapa saya ada di kompasiana ? ya karena pertama memang Tugas saya, kedua mungkin Allah SWT yang menuntun saya agar bergelut dalam Kompasiana. Semoga tetap terus stabil, Berdikari dan Berkemadjuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seperti Itu Adanya..."Politik dan Dialektika Komunikasi"

26 Agustus 2017   13:59 Diperbarui: 27 Agustus 2017   03:01 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Interaksi adalah hubungan komunikasi antara individu satu dengan individu lain yang saling menyampaikan informasi dan saling bertukar pendapat untuk mencapai sebuah kesepakatan.

Interaksi berawal dari "melihat" lanjut kepada sebuah pertemuan saya ibaratkan seperti sebuah percintaan, interaksi memiliki peran penting dalam kasus seperti itu kenapa karena tanpa adanya interaksi satu sama lain tidak akan mungkin cinta akan tumbuh dengan sendirinya atau berkembang secara otomatis tanpa adanya interaksi sama sekali. Begitu juga dalam kehidupan sehari hari interaksi sangatlah dibutuhkan demi tersampainya sebuah pesan atau penyampaian secara jelas tanpa adanya hambatan selayaknya jalanan yang memiliki tarif untuk masuk kedalamnya "Jalan Tol atau jalan Bebas Hambatan".Begitu pula dalam politik,apa itu politik ?, ada apa dengan Politik (aadp) ? nah apasih politik yang biasa kita lihat dalam layar kaca adalah seperti sebuah penyakit atau malah biasa kita identikan dengan perbuatan tercela, sangatlah salah karena orang yang mengganggap politik itu najis atau malah apathis dengan politik bahkan terkadang ada manusia manusia yang menyebut dirinya sendiri tidak mau terjun ke politik adalah sebenarnya orang awam yang secara tidak langsung masih belum faham apa itu politik, sebenarnya dalam kehidupan sehari hari kita secara tidak sengaja atau sengaja kita sudah berdampingan dengan yang namanya politik.

 Kenapa saya menyebut seperti itu karena sifat dasar manusia secara alamiah yang secara tidak sadar kita sendiri melakukan adalah memperoleh kejayaan dan demi "proses" memperoleh sebuah kejayaan tersebut manusia harus memiliki sebuah taktik atau sederhananya memiliki kendaraan menuju kepada kejayaan yang diinginkannya dan politik lah yang akan mengantarkan manusia-manusia tersebut menuju ke kejayaan itu. Kenapa saya menyebut politik sebagai kendaraan menuju kejayaan, 

ya karena arti dari sebuah politik sendiri adalah ilmu atau pengetahuan untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Dan dalam politik juga diajarkan untuk mempertahankan dan mengelola kekuasaan secara baik dan manfaat, nah bagaimana masih tetap menganggap politik itu keji,kotor,atau malah masih apathis ?, cukup cinta saja yang biasa tercampakkan politik jangan.

Dan apakah Interaksi dan Politik saling terkait ? tentu sangat terkait saya sederhanakan seperti sendok dan makanan mereka saling membutuhkan, sendok butuh makanan agar dapat digunakan selayaknya begitu dan makanan membutuhkan sendok agar semua makanan tersampaikan ke sang penikmat. Interaksi sebagai alat demi tercapainya politik dan politik membutuhkan interaksi agar semua pesan tersampaikan seperti itu adanya,Dewasa ini kita mengenal politik itu sebagai alat komoditas memanfaatkan kekuasaan demi sebuah kepentingan sendiri itu sama sekali bukan arti sebuah politik yang sebenarnya, bermain-main dengan interaksi yang fiktif agar politik berjalan dengan mulus tanpa ada yang mengganggu sekali ada yang mengusik dua tiga fulus (materi) akan membungkam.

Sungguh Miris melihat kejadian seperti itu kenapa masih ada orang menggunakan alat interaksi dengan tidak sebagaimana mestinya bahkan ada yang memanfaatkan politik itu sendiri sebagai sumber kekayaan, apakah nurani mereka masih ada atau malah sudah mati ? sungguh keji memang yang sebenarnya politik itu memiliki arti proses memperoleh kekuasaan menjadi disalahartikan ajang proses memperoleh kekayaan. Tetapi kita sebagai manusia-manusia yang faham akan arti hakikat politik dan interaksi lebih baik kasus seperti itu menjadi bahan intropeksi diri agar kedepaanya kita tidak akan memperpanjang garis Kedzaliman kasus seperti itu. Tetap Berdikari dan Berkemadjuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun