   Saat ini kita sedang dihadapkan dengan Wabah Corona Virus Disease atau lebih dikenal dengan nama virus Corona atau covid-19 yang pertama kali terdeteksi muncul di Cina tepatnya di Kota Wuhan Tiongkok pada akhir tahun 2019. Virus ini kemudian mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah merenggut ribuan nyawa manusia dalam waktu yang relatif singkat.Â
  Hampir kurang lebih 200 Negara di Dunia terjangkit virus corona termasuk Indonesia. Berbagai upaya dalam rangka pencegahan, pengobatan, dan sebagainya pun telah dilakukan dalam mencegah penyebaran virus corona. Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 pun telah dilakukan oleh pemerintah di negara-negara di dunia guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini, yang disebut dengan istilah lockdown dan social distancing.  Â
  Dampak Covid-19 ini membawa perubahan besar bagi kehidupan kita. Selama pandemic semua diwajibkan melakukan Work From Home (WFH) dan kegiatan yang bersifat mengumpulkan masa dilarang. Akibatnya tempat-tempat umum seperti sekolah, pasar, mall tutup, bahkan tempat ibadah pun harus ditutup. Mau tidak mau kita harus di rumah aja.
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan di antaranya, pada sektor pendidikan, di tengah wabah pandemic corona ini, pemerintah sudah menetapkan kegiatan belajar siswa dari rumah masing-masing.Â
  Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Didease (Covid-19). Surat edaran ini berisikan kebijakan Mendikbud atas peniadaan Ujian Nasional untuk tahun 2020 dan melakukan proses belajar mengajar di rumah melalui dalam jaringan (daring)/jarak jauh.
  Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (14) dinyatakan, bahwa anak usia dini adalah anak yang usia 0-6 tahun.
  Anak usia dini disebut masa keemasan (golden age). Masa keemasan sebab pada anak usia dini terjadi perbedaan yang sangat pesat pada anak usia dini. Perkembangan yang pesat mencakup perkembangan fisik dan psikis. Dari segi fisik anak yang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, mulai dari pertumbuhan sel-sel otak dan organ tubuh lainnya hingga perkembangan motorik.
  Di dalam dunia pendidikan media merupakan salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan-pesan sehingga membantu guru untuk meningkatkan potensi anak didik. Oleh karena itu di masa covid-19 sangat penting untuk menstimulasi kognitif dan psikomotorik anak di rumah dengan membuat media yang dapat membangkitkan minat anak dalam belajar. Pembelajaran anak usia dini di rumah dapat dilakukan dengan cara membuat media pembelajaran. Untuk itu ada beberapa dasar yang menjadi dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran sebagai berikut:
 1. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan (anak)  yang dilayani serta mendukung tujuan pembelajaran.
2. Media pembelajaran yang dipilih perlu didasarkan asas manfaatnya.
3. Pemilihan media harus didasarkan pada kajian edukatif dengan memperhatikan karakteristik dan aspek-aspek perkembangan anak.
4. Media pembelajaran yang menarik sehingga anak tertarik.
5. Fleksibilitas artinya dalam memilih media harus dapat digunakan dalam berbagai situasi (covid).
6. Media yang dapat mendorong anak untuk berkreativitas.
   Dengan demikian, disimpulkan bahwa di dalam menggunakan media seorang pendidik atau orang tua di rumah harus memperhatikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi pada suatu media agar mendapat hasil yang optimal yaitu persyaratan nilai pendidikan, persyaratan langkah dan prosedur pembuatan serta persyaratan keindahan.
  Selain itu, dalam pembuatan media pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Forum PAUD (2017) yaitu:
1. Â Berorientasi pada kebutuhan anak
2. Belajar melalui bermain
3. Menggunakan lingkungan yang kondusif
4. Menggunakan pembelajaran terpadu
5. Menggunakan media dan sumber belajar yang berasal dari alam sekitar.
