Dakwah dalam konteks Islam merupakan salah satu aspek fundamental yang diatur secara mendetail dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an menekankan pentingnya dakwah dengan menyebutkan kata "dakwah" sebanyak 211 kali, yang menggambarkan bahwa dakwah adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh umat Islam. Al-Qur'an memberikan beberapa pendekatan dakwah yang dapat digunakan untuk mengajak manusia ke jalan Allah.
Pendekatan adalah sudut pandang atau cara memandang sesuatu. Pendekatan dakwah adalah cara pandang yang menggunakan dakwah sebagai alat memandang. Setidaknya pendekatan dakwah ada dua, yakni sosial dan budaya.
Pendekatan sosial dalam berdakwah merupakan metode yang berfokus pada interaksi dan hubungan sosial antara pendakwah (dai) dan masyarakat (mad'u). Pendekatan sosial adalah berdakwah dengan memahami realitas sosial yang berbeda-beda baik suku, bangsa, bahasa, dan kelas sosial. Pendekatan ini mengakui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling bergantung. Dalam Surat An-Nahl ayat 125, Allah memerintahkan umat-Nya untuk menyeru kepada jalan-Nya dengan cara yang baik.
Dalam sudut pandang dakwah, pendekatan budaya adalah berdakwah dengan memerhatikan norma, nilai, dan keyakinan. Dakwah mempertimbangkan adat dan tradisi masyarakat yang bertujuan untuk mengintegrasi pesan-pesan agama dengan nilai-nilai positif yang ada dalam budaya lokal, sehingga dakwah menjadi relevan dan dapat diterima.
Pendekatan dakwah baik sosial dan budaya, di dalam Al-Qur'an tampak jelas dalam ayat, "Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling takwa di antara kamu" (QS. Al-Hujurat [49]: 13).
Di dalam Al-Qur'an menjelaskan bahwa manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berasal dari Adam dan Hawa. Manusia juga berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Bagi pengarang Kitab Tafsir Jalalain, bangsa adalah tingkatan paling tinggi. Sementara suku ada di bawah bangsa.
Tujuan diciptakannya manusia yang berbeda-beda itu agar saling kenal-mengenal atau ta'aruf. Dakwah memiliki peran untuk membentuk manusia dari ta'aruf menjadi tafahum (saling memahami satu sama lain), tadhamun (memiliki solidaritas), hingga takaful (sudi saling menanggung beban bersama dalam hidup).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI