Papilon ragu ragu daTang kondangan ke pesta pernikajan Iwul, sahabatnya, adik kelas jauh dibawahnya. Di Setiap keramaian meski bising Papilon merasa kesepian sangat.
Lagi lagi sebagai lajang, bujang lapuk, jelang usia 40 tahun, ia harus mengakui kekurangannya harus datang ke pesta sendiri. Tapi kali ini dia memutar otak, untuk bisa datang dengan pasangan yang mencolok mata dan merebut perhatian publik hajatan sesekali tidak jadi pecundang cinta, niatnya
Tapi sampai, mendekati lokasi gedung pesta pernikahan, ia parkirkan mobilnya dibawah kerindangan pohon belum juga ketemu jalan mendapatkan pasangan sementara, harus cewek nanti dikira ada.kelainan, dan harus cantik biar teman - temannya acung jempol. Heboh !
Saat dia bengang bengong, datang cewek.cantik, menggunakan baju sexy hitam abu abu dan sepatu putih tinggi, ala penyanyi.
"Abang, lagi mikirin siapa ini, mau rokok kan cocok untuk teman kalau lagi sendiri?", rayu sales rokok menyodorkan rokok merrk "Bidadari".
Aha, ini dia..pucuk dicinta ulam tiba.
Singkat cerita, Papilon kenalan sama Lia gadis berbulu mata palsu dan make up tebal yang tinggi itu. Lalu dia membujuk, Lia agar mau menemani jadi pasangan kondangan
 lia sih langsung hooh aja. Asal target penjualan rokoknya senilai 250 ribu dibayarin Papilon . Deal.Â
Segera mereka masuk bergandengan layaknya pacar yang sudah lama jadian. Teman teman bujangan lapuk itu pun bersorak ikut bahagia. Dan berebutan selfie rame rame dengan si Mbak yang tinggi semampai. Papilon yang tingginya hanya seketiaknya. Senyum senyum menikmati euphotia sesaat.
Nyumbang cuma seratus ribu, rental pasangan dua setengah kali lipatnya. Rugi bandar. Huuh.
"Pilon bagi rokok barunya, enak ya?", sindiir Bugi agak keraas.
Ssst !
Ini lagi...