Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Analisis

100 Kesalahan Pecundang Pemilukada, Kesalahan (13) Kandidat Tidak Siap Kalah

1 Oktober 2020   15:55 Diperbarui: 2 Oktober 2020   23:41 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

(Penulis pernah 3 kali menjadi pmpinan tim khusus kampanye Walkota,  Bupati,Gubernur di 3 Wilayah. Hasil survey , polling, sampai penghitungan kandidat diatas angin, akhirnya kalah. Rangkaian tulisan ini adalah catatan rangkuman kesalahan kandidat pecundang agar tidak menjadi lubang bagi keledai bodoh berikutnya. Semoga berguna dan anda menang !)

Berkaca pada banyak ketegangan di pelaksanaan Pemilukada baik di tingkat Gubernur, Bupati, sampai Walikota, umumnya para kandidat sangat percaya diri bahwa ia akan menang dan menyingkirkan para pesaingnya.
Padahal layaknya dimanapun, baik yang fair play, jujur , terbuka, adil, atau yang penuh permainan, pada dasarnya selalu menyiapkan satu pemenang pemilu dan yang lain kalah jadi pecundang.

Jarang sekali, kandidat pemimpin daerah yang memang siap mengabdikan diri, melayani kotanya, kabupatennya, provinsinya untuk tugas - tugas mulia.
Umumnya karena dibawah sadar ada ambisi untuk merebut tahta kursi tertinggi, posisi nomer satu di wilayahnya. Bisa juga karena hembusan, bujukan, bisikan orang - orang dekat bahwa hanya dirinyalah yang pantas memimpin daerahnya. Lalu dikreasikan dengan dukungan organisasi massa, diekspos sedemikian rupa di jalan - jalan, gedung strategis dan jor - joran publikasi.media massa plus viralnya berita di media sosial. Plus hoax dan kontra hoax. Maka lengkap dan ramailah jagad kampanye di kepala, seolah tak ada kandidat lain yang memiliki strategi, cara mendekati.massa yang khusus dan istimewa.

Mirip mobil sport ber-cc mesin besar tanpa spion dan wiper penghilang kabut, pengendara tahunya hanya melaju saja. Tidak berhitung lampu merah dan rambu - rambu. Bisa diduga hasilnya seperti apa. Sampai di tujuan belum tentu, kecelakaan tunggal atau tubrukan berantai akan terjadi.

Bagi anda yang memiliki  ambisi, cita - cita ingin menjadi pemimpin nomer satu di daerahnya. Mengukur kemampuan diri secara obyektif, ternalar, terukur, ilmiah dan lapang dada menerimanya, merupakan prasyarat mutlak untuk maju.

Sebagaimana layaknya kompetisi dimanapun, walau kondisi kita amat baik, terlatih, dan menggetarkan lawan. Tapi tetap saja bisa kalah. karena kondisi buruk badan, tim pendukung yang tidak kompak atau bisa jadi rahasia strategi kampanye kita bocor, sehingga lawan melakukan napak tilas jejak kampanye kita, tanpa diketahui tim.

Kenapa kita harus siap kalah ?:
1. Karena Pemilukada adalah persaingan terbuka, kontes adu pesona dan adu kebaikan merangkul jantung hati masyarakat pemilih.

2. Meski dari segi survey ilmiah dan spiritual anda terbilang paling tinggi angkanya, diatas rata - rata, ingat apapun itu hanya sebuah prediksi.
Kemenangan bukan ditentukan oleh perhitungan di balik meja saja, tetapi juga hasil kinerja optimal tim lapangan.

3. Kadangkala berita media massa, keramaian di media sosial, spanduk, baliho massif yang tersebar dimana - mana dan anda biayai sendiri pemasangan dan pemuatannya membuat sisi narsis diri anda, percaya berlebihan atas realitas  semu pencitraan yang anda ciptakan.

4. Perlu adanya ring satu. Lingkaran inti kepercayaan. Orang - orang yang sejak awal perjuangan menjadi think thank, pemikir utama sekaligus pelaksana utama harus terus dijadikan benteng pelindung. Walaupun banyak kemudian penumpang gelap baru, yang sepintas lebih cerdas, pebgalaman dan berjaringan lebih luas. Tetapi kesetiaan , loyalitas dan kesediaan berdarah -darah dari keadaan nol menuju seratus.
Harus selalu menjadi catatan d hati anda.
Jangan lupakan pendukung setia anda.jangan tergoda dengan pendatang  baru.

5. Bila anda siap kalah pada pemilukada ini, bisa jadi kesabaran anda akan menuntun anda jadi pemenang pemilukada berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun