Mohon tunggu...
azka khai
azka khai Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Orangtua dalam Literasi Media

19 Juli 2018   20:34 Diperbarui: 19 Juli 2018   20:48 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menganalisis, menyeleksi dan menentukan adalah salah satu sikap yang ada pada diri manusia. Pentingnya literasi media menjadi kunci untuk manusia jaman sekarang dalam bermedia sosial. Banyak sekali kasus yang menyangkut media sosial karena kurangnya kita dalam meliterasi sebuah media. Sebagai manusia kita tidak bisa lepas dari yang namanya berkomunikasi, sebagai mahluk sosial kita akan terus menjalin komunikasi dengan sesama manusia, dengan adanya media sosial menjadikan komunikasi kita menjadi mudah, media sosial dapat memberikan konten dan fitur -- fitur yang menarik untuk kita baca. Hal ini tidak lepas dengan kemunculan smartphone yang hampir menjadi kebutuhan manusia, selain mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat, alat ini bisa menjadi ancaman bagi manusia.

            Banyak dugaan kasus yang terkait karena kurangnya literasi media, terutama untuk anak -- anak usia di bawah umur. Anak -- anak tujuhbelas tahun ke bawah merupakan manusia dengan ketingkatan emosi yang cukup tinggi, diusinya itu mereka lebih cenderung untuk mencari jati diri mereka. Dalam literasi media anak, merupakan tugas orang tua dalam membimbing dan mengajarkan anak dalam bermedia sosial. "Anak cerminan orangtua" merupakan ungkapan untuk para orang tua dalam berhati -- hati membimbing anak mereka terutama dalam bermedia sosial. Jika anak dibebaskan dalam bermedia sosial bukan tidak mungkin anak tersebut akan mendapatkan cara dalam bermedia sosial yang kurang baik, karena dia tidak tahu dalam meliterasi sebuah media.

            Cyberbullying adalah intimidasi, pelecehan dan penghinaan yang dilakukan pelaku terhadap seseorang melalui jejaring internet. Seperti yang masih hangat kasus bully dari Bowo, dimana dia mendapatkan ejekan dan pelecehan dari warga internet yang tidak suka padanya. Ketika saya melihat di dunia maya, anak tersebut tidak melakukan hal -- hal yang mencurigakan, dan tidak mengundang hasrat untuk melakukan intimidasi. Ini yang menjadi sorotan dimana peran orang tua sangatlah penting dalam mengajarkan anak untuk meliterasi media. Aplikasi yang digunakan korban sempat panas karena oleh Keminfo diblokir, karena mereka menerima laporan dari masyarakat terkait konten atau isi dari aplikasi yang kurang berkenan. 

Menjadi pemikiran untuk masyarakat bahwa aplikasi itu tidak salah, tapi bagaimana kita dalam mengelola aplikasi tersebut, dan yang dikhawatirkan banyak terdapat orang yang sengaja mengisi aplikasi tersebut dengan konten yang kurang pas untuk anak, dan ini menjadi peran orang tua dalam mendidik anak, seharusnya orang tua harus lebih waspada dengan aplikasi -- aplikasi yang dirasa kurang pas untuk anak. 

Tidak hanya kasus bullying, klitih juga menjadi kasus yang sangat memprihatinkan terutama dimasa liburan sekolah kemarin, dimana kah orang tua hingga anaknya dapat melakukan pembunuhan ? sedang apa mereka ? Inilah yang terjadi ketika orang tua kurang dalam pengawasan, meresa acuh dengan anaknya, seakan anak hanya menjadi hiasan dinding untuk melengkapi kehidupan. Awasi terus kehidupan anak, jangan sampai  mata dan hati kita tertidur, jangan serahkan semua kepada Tuhan karena mereka bukan anak Tuhan, tapi mereka adalah titipan Tuhan untuk kita jaga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun