Mohon tunggu...
Azka Abdussalam
Azka Abdussalam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ronaldo is my favorite player

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fakta Benua Pangea, Asal Benua yang Kini Terpisah-Pisah

14 Juli 2022   16:30 Diperbarui: 14 Juli 2022   16:32 3992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pangea, atau Pangaea adalah asal mula benua yang terbentuk sekitar 300 juta tahun yang lalu. Istilah Pangea diambil dari Yunani Kuno yang berarti seluruh bumi. Sebutan tersebut dicetuskan oleh Alfred Wegener dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans yang membahas teori pergeseran benua. 

Banyak teori yang menjelaskan mengapa Pangea dapat berpisah atau terbelah menjadi beberapa lempeng benua yang menyebar ke seluruh permukaan bumi, salah satunya yaitu akibat adanya dinamika lempeng tektonik berupa gerak konvergen, divergen, dan transform.

1. Gerak Lempeng Tektonik

Lempeng-lempeng yang bergerak saling mendekat disebut dengan gerak lempeng konvergen. Dua lempeng yang saling bertumbukan akan membentuk zona subduksi, dimana salah satu lempeng akan menyusup ke bawah lempeng lainnya (D. Noor, 2014).  Gerak konvergen ini merupakan sebab munculnya beberapa pegunungan, seperti Himalaya, Alpen, Rocky, dan Andes (Lestari, 2014).

Gerak divergen adalah gerak lempeng-lempeng tektonik yang saling menjauh, akibat adanya gaya tarik (tensional) yang bekerja pada gerakan ini. Perpisahan lempeng ini menyebabkan magma naik dari perut bumi membentuk dasar laut dan kerak samudera. Contohnya yaitu Mid Oceanic Ridges (MOR) di dasar samudera atlantik (Lestari, 2014).

Gerak transform adalah gerak sesar mendatar dimana lempeng bergerak berlawanan arah menyebabkan gesekan antar lempeng tektonik. Contoh gerak transform ini bisa ditemukan di California, Amerika Serikat, yaitu di Sesar San Andreas (D. Noor, 2014).

2. Proses Pemisahan Benua Pangea

Sebagai superbenua yang kini telah terpisah dan terpecah menjadi banyak benua, tentunya banyak proses yang dialami oleh benua pangea. Benua pangea terpisah karena adanya gerak besar lempeng di selatan, baik ke arah barat maupun ke arah utara (Y. Noor & Mansyur, 2015).

Adanya arus konveksi di lapisan mantel bumi mengakibatkan kerak bumi bergerak secara perlahan. Hal tersebut menyebabkan lempeng atau kerak bumi terpecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan Pangea terpisah-pisah menjadi beberapa bagian. Beberapa ilmuwan meyakini, bahwa Pangea terpecah akibat adanya arus konveksi di lapisan mantel bumi yang membuat kerak bumi diatasnya bergerak  dan akhirnya memisahkan Laurasia dan Gondwana. 

Laurasia terdiri dari Benua Amerika Utara, Asia dan Eropa, serta pulau Greenland yang ada saat ini. Sementara, Gondwana terdiri dari Benua Amerika Selatan, Australia, Afrika, Antartika, serta India dan pulau Madagaskar yang ada saat ini (Sari, 2020). Akibat proses pemecahan benua pangea tersebut, terjadilah beberapa peristiwa yaitu:

  1. Lapisan samudra dan benua mengapung masing-masing ke berbagai arah.
  2. Seiring waktu, Samudera Atlantik akan meluas karena benua Amerika masih terus bergerak ke arah barat.
  3. Terbentuknya pegunungan yang membentang dari utara hingga selatan di sepanjang pantai Amerika Utara dan Selatan.
  4. Aktivitas seismik ekstrim di Sesar San Andreas, California, Amerika Serikat.
  5. Batas Samudra Hindia semakin mendesak ke utara. Anak benua lndia semakin menyempit dan makin mendekati ke Benua Eurasia, sehingga menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya (Y. Noor & Mansyur, 2015).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun