Mohon tunggu...
Aziz Panjaitan
Aziz Panjaitan Mohon Tunggu... -

Menggali Potensi Diri Hingga Terwujud Karya Monumental...

Selanjutnya

Tutup

Money

Ketika Wartawan Ingin Kaya

18 Desember 2014   06:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:04 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis Buku Harry Potter JK-Rowling

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Penulis Buku Harry Potter JK-Rowling"][/caption]

JAWABANKU sangat mungkin. Karena hal ini mengandalkan kreatifitas, sabar dan kerja keras. Tetapi teman-temanku sesama jurnalis tetap bingung, gimana caranya?

Berawal dari seorang teman yang sudah sangat jenuh menjadi editor di salah satu perusahaan surat kabar terbitan Kota Medan. Ia selalu mengeluh. Bahkan ceritanya cenderung sedih. Terlebih ketika memasuki akhir bulan, ia terpaksa mengutang ke sana ke mari demi menghidupi keluarga.

Lalu ia dengan wajah sangat serius bertanya kepada saya, “apakah kita sebagai jurnalis ini bisa kaya?” Langsung saya jawab dengan yakin,”bisa”.

Tapi ia tetap saja tidak yakin. “Kalau jadi pemborong, berbisnis bisalah kaya. Atau apa kita harus beralih profesi ya. Jualan kerang misalnya. Mungkin lebih lumayan dari sekadar menjadi kuli tinta,” kata temanku yang hampir apatis itu.

Sampai di situ aku tidak langsung menjawab. Tapi mengajaknya bercerita tentang “industri kreatif” yang berkembang pesat di negara-negara maju, misalnya Amerika Serikat.

Dia tetap saja tidak percaya, dan malah cerita betapa enaknya mejadi jurnalis yang dekat dengan pejabat. Soalnya bisa minta proyek dan keuntungannya dijadikan modal untuk berbisnis. Setelah cerita yang satu itu, aku tak lagi mau komentar, hanya mengusulkan untuk mencoba saja menjadi seperti orang-orang yang diceritakannya, mana tau berhasil?

Industri Kreatif

Sebenarnya jika temanku itu mau bersabar dan tidak ngotot, aku mau cerita betapa ada 15 pintu rezeki dalam industri kreatif. Lalu bagi seorang jurnalis dan penulis, tinggal memilih pintu rezeki mana yang akan ditekuninya. Bahkan tak perlu masuk ke “pintu rezeki” orang lain untuk “latah” menjadi pebisnis, pemborong, atau jualan kerang rebus.

Sudah lama di Indonesia ada 14 bidang industri atau ekonomi kreatif yang berkembang. Masing-masing (1) jasa periklanan, (2) arsitektur, (3) pasar seni dan barang antik, (4) kerajinan, (5) desain, (6) fesyen, (7) video, film, dan fotografi, (8) permainan interaktif, (9) music, (10) seni pertunjukan, (11) penerbitan dan percetakan, (12) layanan komputer dan piranti lunak, (13) televisi dan radio, dan (14) riset dan pengembangan.

Sesuai defenisinya, industri kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain sebagai Industri Budaya (terutama di Eropa) atau juga Ekonomi Kreatif.

Industri ini berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu

Sumber daya industri ini tidak terbatas dan tak akan pernah habis hingga akhir zaman, sebab mengandalkan sumber daya manusia yang kreatif dan punya inovasi tinggi. Diyakini di abad-abad millenium dan abad akhir zaman nanti, industri ini akan merajai pasar industri dunia.

Penulis Kreatif

Sebenarnya aku ingin menegaskan kepada temanku sesama jurnalis, bahwa kita jauh lebih berpeluang dari Joanne Kathleen Rowling atau lebih dikenal sebagai J.K. Rowling. Lalu siapa dia?

Begini ceritanya, ini ku-dapat dari berbagai sumber selama berselancar di internet. Wanita ini lahir di Yate, Gloucestershire Utara,Inggris,31 Juli1965. Sebagai seorang ibu tunggal yang tinggal diEdinburgh,Skotlandia, Rowling menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun1999saat tiga seri pertama novel remajaHarry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftarNew York Times best-sellersetelah memperoleh kemenangan yang sama diBritania Raya. Kekayaan Rowling semakin bertambah saat seri ke-4,Harry Potter dan Piala Apiditerbitkan pada bulan Juli tahun 2000. Seri ini menjadi buku paling laris penjualannya dalam sejarah.

Sebagai seorang lulusanUniversitas Exeter, Rowling berpindah kePortugalpada tahun 1990 untuk mengajarBahasa Inggris. Di sana dia berjumpa dan menikah dengan seorang wartawan Portugis. Anak perempuan mereka, Jessica dilahirkan pada tahun1993. Selepas perkawinannya berakhir dengan perceraian, Rowling berpindah keEdinburghbersama-sama dengan anaknya tinggal berdekatan dengan rumah adik perempuan Rowling. Di Edinburgh, Rowling menghadapi masalah untuk menghidupi diri dan anaknya. Semasa hidup dalam kesusahan itu, Rowling mulai menulis sebuah buku. Dikatakan Rowling mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Setelah beberapa kali ditolak, Rowling berhasil menjual buku itu,Harry Potter dan Batu Bertuahuntuk jumlah sebanyak $4000.

Menjelang musim panas pada tahun 2000, tiga buku pertama Harry Potter:Harry Potter dan Batu Bertuah,Harry Potter dan Kamar Rahasia, danHarry Potter dan Tawanan Azkabantelah menangguk keuntungan lebih kurang 480 juta dolar AS dalam masa tiga tahun dengan cetakan 35 juta naskah dalam 35 bahasa. Pada Juli 2000,Harry Potter dan Piala Apitelah dicetak buat pertama kalinya sebanyak 5,3 juta naskah dengan pesanan tambahan sebanyak 1,8 juta naskah. Rowling, yang kini salah seorang wanita terkaya di Britania, merancang untuk mengarang tujuh buah buku bagi seri tersebut yang setiap satunya meriwayatkan tentang setiap tahun Harry Potter yaitu seorang bocah penyihir dan temannya berada diSekolah Sihir Hogwarts. Buku kelimanya,Harry Potter dan Orde Phoenix, telah mulai dipasarkan pada 12 tengah malam 21 Juni 2003, serentak di seluruh dunia selepas lebih kurang 3 tahun buku keempat diterbitkan.

Buku keenamHarry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuranjuga telah diluncurkan secara resminya serentak seluruh pada 12.01 malam 16 Juli 2005. Untuk melancarkan buku itu, ia mengadakan keramaian istimewa di Edinburgh Castle. Ia melibatkan diri dalam beberapa salam jumpa dan meluangkan waktu dengan pembaca kanak-kanak yang meminati bukunya. Sejauh ini, peluncuran buku keenamnya di seluruh dunia lebih mendapat perhatian dari peluncuran buku Harry Potter yang lain.

Setelah melewati kesuksesan dengan buku keenam, Rowling meluncurkan buku ketujuhnya yang berjudulHarry Potter dan Relikui Kematianpada tahun 2007.

Harry Potter and the Sorcerer’s Stonetelah diangkat ke layar lebar di bawah arahan yang mulai ditayangkan pada 16 November 2001. Pada ujung minggu pembukaannya diAmerika Serikat, ia telah memecahkan rekor dengan keuntungan sekitar 93,5 juta dolar AS (20 juta dolar lebih banyak dari pemegang rekor terdahulu yaitu film 1999,The Lost World: Jurassic Park). Pada ujung tahun itu, ia telah menjadi film paling banyak mendapat keuntungan pada 2001. Sekuel film seri ini,Harry Potter and the Chamber of Secrets, mulai ditayangkan pada 15 November 2002 dan menjadi film ketiga untuk pembukaan ujung minggu terbaik dalam sejarah pecah panggung…next.

KEMBALI KEPADA TEMANKU SESAMA JURNALIS. Kisah J.K. Rowling sengaja ku-copy paste agak panjang dari situs wikipedia Indonesia, agar teman-temanku mengetahui lebih baik. Tentu menjadi ingatan bagaimana wanita yang hanya istri seorang wartawan ini menjadi kaya raya.

J.K. Rowling hanyalah seorang istri wartawan bahkan cerai dengan wartawan tersebut. Sementara kita adalah seorang wartawan yang kesehariannya menulis, menulis dan menulis. Tapi pernahkan kita menghitung dengan jujur seberapa pantas tulisan kita dihargai? Apakah Rp 50 ribu untuk satu berita, Rp 100 ribu, satu juta rupiah atau berapa?

Penulis Mahal

Sampai di sini saya hanya ingin menggugah hati para jurnalis, khususnya di Sumatera Utara, bahwa peluang kita lebih besar menjadi orang kaya ketimbang J.K. Rowling. Tapi hal itu bisa terjadi ketika kita menyadari potensi yang kita miliki sebagai penulis.

Penulis tapi tidak hanya sekadar menulis. Mulailah menulis karya yang menumental dan mulailah berani dengan jujur menghargai seberapa besar harga tulisan yang sudah kita tulis.

Sahabatku, sebagai seorang jurnalis kesempatan kita menulis sangatlah luas. Sampai di sini saya teringat pepatah Arab, “man jadda wajada” siapa bersungguh-sungguh akan mendapat. Maka untuk menjadi penulis mahal, tinggal kita bertanya kepada diri kita sendiri, sudah seberapa sungguh-sungguh kah kita membuat tulisan monumental dan mahal?

Sekali lagi aku berusaha menjawab pertanyaan temanku, “apakah kita sebagai jurnalis ini bisa kaya?” Langsung saya jawab dengan yakin,”bisa”. Ketika kita sudah merasa bisa dan terus mencoba dengan sungguh-sungguh, maka itu lah awal kita menjadi orang kaya, bahkan lebih kaya. (*)

Bumi Kreatif (Medan), 17 Des' 2014

Aziz AR Panjaitan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun