Mohon tunggu...
Azizatun Nisa
Azizatun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya seorang mahasiswa uin khas jember yang menempuh jurusan manajemen pendidikan islam. hobi saya kuliner makanan, saya tipe orang yang humoris baik dan aktif, saya menyukai konten yang bermotivasi baik itu dari segi islami ataupun bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning dan Collaborative Learning

14 Mei 2024   06:35 Diperbarui: 14 Mei 2024   07:10 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Model Pembelajaran Cooperative Learning

A. Pengertian Pembelajaran Model Cooperative Learning

Model pembelajaran Cooperative merupakan salah satu jenis pendidikan kelompok yang pada akhirnya menjadi penting dan menginspirasi tenaga kependidikan untuk menggunakannya. Secara khusus, model dapat digambarkan sebagai alat konseptual yang digunakan sebagai panduan ketika melaksanakan suatu tugas. Adapun menurut para ahli pengertian model pembelajaran Cooperative Learning adalah sebagai berikut:

Menurut John & Johnson serta Slavin, model pembelajaran kooperatif adalah jenis pengajaran di mana siswa dikelompokkan bersama dalam kelompok-kelompok kecil sehingga mereka dapat bekerja sama sebagai sebuah tim seefisien mungkin dan belajar satu sama lain. Menurut paradigma ini, siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok kecil, seringkali terdiri dari empat sampai enam individu dengan latar belakang yang berbeda-beda. Keberhasilan kelompok sangat bergantung pada kemampuan dan aktivitas masing-masing anggota, baik secara individu maupun kolektif. Pendidikan dengen model pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran aktif di mana siswa berpartisipasi dalam kegiatan kelompok daripada kegiatan sendiri. Melalui kerja sama ini, siswa mengembangkan berbagai keterampilan hidup seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir logis, berkomunikasi efektif, dan bekerja sama. Dengan mendorong siswa untuk bekerja sama, kita dapat mencegah individualisme yang tidak sehat dan menciptakan lingkungan yang mendukung kerja sama.

Menurut Sholihatin, E., dan Rahardjo, Cooperative Learning juga mencerminkan sikap yang disebut juga dengan kerjasama tim, dalam bekerja atau saling membantu dalam suatu struktur kerja tertentu yang khas dalam suatu kelompok. Keberhasilan usaha patungan ini sangat bergantung pada kesetiaan masing-masing anggota terhadap kelompoknya. Pembelajaran kooperatif juga dapat digambarkan sebagai struktur kerja kooperatif antar anggota kelompok yang mempunyai tujuan untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut Nurulhayati, dalam pembelajaran kooperatif, siswa belajar dan bekerja sama dengan anggota kelompok lainnya. Mereka memiliki tanggung jawab untuk belajar untuk diri mereka sendiri dan membantu anggota kelompok lainnya dalam pembelajaran. Dalam model ini, siswa belajar bersama dalam kelompok kecil, tetapi mereka juga dapat belajar secara mandiri. Dengan demikian, pembelajaran kooperatif mempromosikan kerja sama, partisipasi aktif, dan pertumbuhan individu dalam konteks kelompok.


Menurut Anita Lie, Pendidikan dengan model pembelajaran kooperatif dapat digambarkan sebagai suatu struktur untuk bekerja sama dalam semangat saling mendukung di antara anggota kelompok. Sebaliknya, pembelajaran kooperatif juga sering disebut sebagai pola kolaboratif, dimana setiap peserta diminta mempertimbangkan pertanyaan dan tindakan yang harus diambil untuk menentukan apakah mereka mampu bekerja secara kolaboratif, mandiri, atau keduanya. Menggunakan paradigma pembelajaran kooperatif merupakan suatu proses yang memerlukan partisipasi dan kerjasama tim dalam kelompok. Kerjasama dalam pendidikan dapat meningkatkan pembelajaran dan menghasilkan pembelajaran yang lebih baik, serta beberapa tugas sosial.

Menurut Davidson dan Kroll, sebagaimana dirangkum oleh Hamdun, pembelajaran kooperatif mengacu pada kegiatan yang berlangsung dalam lingkungan belajar sedemikian rupa sehingga siswa dalam kelompok kecil bertukar pikiran dan bekerja sama secara kooperatif untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik. Ringkasnya, pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pengajaran yang didasarkan pada kerja kelompok yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, penting untuk memahami suatu konsep yang melibatkan gagasan bahwa semua siswa memiliki tujuan dan niat yang sama. Kegiatan pembelajaran simultan, interaktif, dan komunikatif berlangsung dalam kelompok kecil.

Menurut Melvin L. Silberman sebagaimana disebutkan Sutrisno, pembelajaran merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi kepada siswa. Istirahat mental dan fisik yang teratur diperlukan untuk belajar. Selama masa pembelajaran aktif ini, siswa mengerjakan sebagian besar tugas kuliahnya. Siswa belajar tentang banyak topik, mengatasi berbagai masalah, dan mendiskusikan apa yang telah mereka pelajari. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif, pendidikan akan efektif dan berjalan sesuai dengan ciri-ciri peserta didik sebagai pembelajar sosial, yaitu peserta didik yang tidak mampu belajar sendiri dan senantiasa memerlukan kerja sama untuk memecahkan masalah dan mendiskusikan apa yang mereka hadapi. sedang belajar. Dijelaskan bahwa pembelajaran kooperatif bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti kemampuan bekerja sama dengan baik dengan orang lain, membentuk kelompok, dan berpikiran terbuka, bukan sekedar mempersiapkan diri terhadap materi yang akan dipelajari.

Pengertian model pembelajaran Cooperative Learning oleh para ahli diarikan sebagai pendekatan pembelajaran di mana siswa dikelompokkan dalam kelompok kecil untuk bekerja sama secara optimal, saling mempelajari, dan mencapai tujuan pembelajaran bersama. Pembelajaran kooperatif juga mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan hidup siswa, seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir logis, dan berkomunikasi efektif. Dengan demikian, model ini tidak hanya memperkuat pemahaman konsep akademis tetapi juga mempromosikan kerja sama, partisipasi aktif, dan pertumbuhan individu dalam konteks kelompok.

     Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa macam, berikut adalah penjelasan tentang macam-macam dan contoh penerapan dari masing-masing model pembelajaran kooperatif:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun