Malam kompasianer, sebenarnya tidak terfikir menulis tentang bang andi arief yang lagi ramai dimedia terkait penangkapannya, tepatnya 3 Maret 2019 pukul 18:30 WIB, ia diduga menggunakan sabu di sebuah hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat.
Bahkan polisi terpaksa harus membongkar toilet duduk didalam kamar mandi hotel untuk mencari barang bukti. Dan ini menjadi menarik saya menuliskan artikel ini dari persudut pandang saya melihat apa yang sekarang makin rame tersaji terkait berita penangkapan andi arief pake sabu, bahkan kompasiana memasukan dalam kategori topik pilihan.
Narkoba dan Politisi
Jujur saya sangat tidak menikmati panggung politik di negeri ini, bahkan bisa jadi saya salah satu yang muak dan udah tidak percaya dengan penampilan para calon legeslatif apapun penampilan dan apapun visi misinya, sudah terlalu sering dibohongi dan merasa dikecewakan bahwa penampilan apapun yang tersaji sama sekali tak mewakili kepribadian saat terpilih.
Saya sangat yakin masih ada yang baik pastinya, yang memiliki hati yang tulus membangun negeri, tapi sekali lagi kecewa bahwa yang memiliki niat itu hanya menjadi minoritas dan kalah dengan kondisi yang terjadi di realitanya.
Coba ingat kembali sejarah bagaimana politisi berapa terjerat kasus narkoba dan wanita, tentu ini tidak bisa digeneralisasi dan tentu banyak faktor kenapa seorang menggunakan narkoba.
Hanya yang disayangkan kalau seorang andi arief tertangkap apalagi penangkapan bertepatan dengan tahun politik, tentu ada banyak spekulasi yang muncul dari seputar jabakan, sampai dengan argumentasi penyalahan atas maraknya peredaran narkoba pada pemerintahan, ini menjadi lucu dalam persepsi saya.
Drama Dagelan Baru
Melihat berita yang sebenarnya saya nggak begitu mengerti banget soal politik, tapi membuat saya seperti disajikan sebuah drama dagelan politik di Negeri Indonesia ini, bagaiman seorang andi arief yang sangat lantang dan gencar dengan twit nya yang seringkali membuat heboh dan rame setiap celotehannya.
Kini melihat wajahnya yang tersebar di media, baik saat penengkapan maupun nampak dalam sel berlatarbelakang kardus saya seperti disajikan sajian derama dagelan baru bagaimana negara ini kalau ternyata dari sekian politisi kita ternyata memiliki prilaku yang serupa.
Jatah Sial Andi Arief
