Siang sahabat kompasianer, 10 November 2017 tepatnya saya resmi mencatatkan diri di kompasiana sebagai orang rempong yang belajar menulis, motivasi luar biasa dari Kang Kaji Bahrul Ulum, SE, Msi, pionir Jurnalis Warga di Kabupaten Brebes.
Berawal bergabung dengan Jurnalis Warga di Celoteh Brebes Membangun ( CBM News ) pada akhirnya penugasan nulis, diminta buat liputan kegiatan menjadikan jari jemari ini semakin lincah menari diatas papan yang tersusun rapi charakter dan angka.
Kompasiana itu beda
Bisa jadi mungkin karena saya belum mencoba di tempat lain, tapi bagi saya pribadi menulis dikompasiana itu beda, ya beda rasanya, semua orang bebas membuat akun kompasiana, walau beberapa mengalami kendala tapi bagi yang serius banyak tools dan panduan yang dtulis sahabat kompasianer lain terkait apa kendala bergabung di sini.
Ini yang mendasari beberapa artikel saya buat juga ada khusus panduan untuk kompasianer baru, maklum saya sempat mengalami kendala awal bergabung, dari bingung karena nggak bisa masuk akun ini padahal sudah dinyatakan terdaftar wkwkwwk, sampai beberapa kali menulis tapi kecewa !!!
Menulis di Kompasiana, Kecewa !!!
Kecewa ?!!!, ya jelas kecewa karena saya dulu mengawali dengan menulis asal dan asal menulis apapun yang saya lihat, dengar dan rasakan saya tulis, apapun produk dagangan atau bisnis kelontong online saya tampilkan di kompasiana sebagai sarana iklan.
Tapi semua membuat saya Kecewa !!!, kenapa ? karena pengelola kompasiana itu keren, hampir 24 jam kalau saya amati bagian editor atau bahkan artikel / karya tulisan teman teman kompasianer tak luput dari pengawasan, saat kita menulis asal -- asalan, dengan bahasa provokatif, sara dan rasis tanpa sumber yang jelas, saat menulis asal copy dan paste, atau bakan kita tautkan link iklan yang membabi buta maka..., tulisan akan di dupak dan hilang dari tempanya
Hahahahaha.... itu dulu saya "kecews" ternyata lain dulu lain sekarang, saya semakin mengerti kenapa kompasiana menjadi keren, bahkan baru beberapa bulan ini saya baru benar -- benar merasa bisa berinteraksi dengan kompasianer lain kota bahkan pulau.
Gila Kompasiana
Ko Gila ?!!!, yang gila bukan kompasiana, gila ini dalam kontek pemaknaan yang positif dan luar biasa, saya menjadi gila lebih tepatnya menggilai menulis di kompasiana, bahkan kalau lagi nggak produktif -- produktif amat minimal mengunjungi kompasiana hanya untuk lihat sahabat kompasianer berkarya dan menyimak.