Jakarta - Beredar pesan informasi bahwa Jakarta akan menerapkan karantina wilayah atau lockdown. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan informasi tersebut tidak benar atau hoax.
Dilihat detikcom, Jumat (27/3/2020), informasi yang beredar menyebut sedang ada pembahasan lockdown di Jakarta dan keputusan akan disampaikan malam ini.
"Rencananya mulai besok DKI Jakarta akan diberlakukan lockdown. Keputusannya nanti malam. (Antisipasi mulai sekarang persiapkan sembako untuk 1 minggu ke depan)," tulis informasi yang beredar tersebut.Â
Pemerintah DKI Jakarta menyebut pemerintah tidak ada pembahasan lockdown sehingga dipastikan informasi itu hoax.
"Tidak benar," ucap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Atikah Nur Rahmania, saat dihubungi.
Atikah menyebutkan Pemprov DKI Jakarta memiliki kanal untuk menjaring informasi hoax yaitu Jala Hoaks. Masyarakat bisa melapor jika menemukan adanya informasi yang janggal.
"Bersama ini diinformasikan bahwa untuk mengetahui validitas informasi yang beredar di berbagai media sosial, mohon dapat merujuk pada web Jakarta Lawan Hoaks (Jala Hoaks) pada laman data.jakarta.go.id," kata Atikah.
Setelah banyak negara yang terinfeksi virus corona, mereka semua menerapkan sistem lockdown atau mengunci segala akses keluar masuk suatu daerah. Banyak negara tersebut diantaranya tempat virus ini muncul yaitu Cina, Italia, Polandia, dan masih banyak lagi. Namun, di Indonesia, kecil kemungkinannya untuk dilakukan dan jika dilakukan dampak negatifnya akan jauh lebih besar. Melihat Indonesia banyak yang bekerja disektor informal sehingga berpengaruh terhadap perekonomian.
Ditengah ketidakmungkinan untuk melakukan lockdown, beredar informasi bahwa Jakarta akan menerapkan lockdown. Informasi tersebut mengatakan bahwa mulai tanggal 28 Maret 2020 DKI Jakarta akan menerapkan lockdown dan dianjurkan untuk mempersiapkan sembako untuk seminggu kedepan.Â
Namun, informasi tersebut dibantah oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Atikah Nur Rahmania, beliau mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Melakukan lockdown di Jakarta memang memiliki dampak paling besar terhadap pergerakan uang dalam perekonomian nasional. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia anjlok drastis bahkan diperkirakan akan menyentuh angka negtaif.
Dampak apabila dilakukan lockdown di Jakarta. Pertama, ketersediaan bahan pangan yang minim karena sebagian besar kebutuhan pokok diperoleh dari daerah luar Jakarta. Distribusi barang menuju Jakarta akan terganggu jika lockdown dilakukan. Kedua, panic buying masyarakat yang belum bisa diantisipasi. Ketika lockdown diumumkan, masyarakat pasti akan panik dan menyerbu pusat perbelanjaan.Â