Islam: Islam menjadi agama minoritas terbesar kedua, dengan jumlah pemeluknya yang terus bertambah.
Agama Lainnya: Terdapat pula penganut agama Yahudi, Hindu, Buddha, dan agama lainnya dalam jumlah yang jauh lebih kecil.
3. Tradisi
Identitas negara tradisi Jerman meliputi penghormatan terhadap ketepatan waktu, penggunaan pakaian tradisional seperti Dirndl dan Lederhosen, perayaan festival seperti Oktoberfest dan Pasar Natal (Weihnachtsmarkt), apresiasi terhadap musik klasik serta makanan khas seperti bir dan sosis, dan penekanan pada nilai-nilai keluarga serta privasi individu.
Pasar Natal (Weihnachtsmarkt) → hiasan, makanan khas, minuman hangat
Karneval (Fasching/Fastnacht) → parade kostum dan pesta rakyat
Hari Persatuan Jerman (3 Oktober) → memperingati reunifikasi 1990
Kuliner khas: Bratwurst, Sauerkraut, Brezel, aneka roti
Musik klasik: Beethoven, Bach, dan komponis terkenal lainnya
Olahraga: Sepak bola (Bundesliga & tim nasional kuat)
4. Makanan
Identitas kuliner Jerman sangat kaya dan dipengaruhi oleh bahan-bahan tradisional seperti daging babi, kentang, dan kubis yang diolah menjadi hidangan seperti bratwurst, schnitzel, dan sauerbraten. Roti dan produk susu, terutama Spätzle, juga menjadi makanan pokok yang penting. Minuman seperti Apfelschorle dan minuman beralkohol seperti bir juga merupakan bagian penting dari identitas Jerman.
Contoh Makanan Khas Jerman :
Bratwurst: Sosis panggang yang terbuat dari daging babi.
Schnitzel: Daging tipis yang dibalut tepung roti dan digoreng renyah
Sauerbraten: Daging sapi yang direndam cuka dan rempah-rempah, kemudian dipanggang hingga empuk.
Schweinshaxe: Kaki babi panggang yang renyah di luar dan lembut di dalam.
Currywurst: Sosis yang digoreng dan disiram saus kari, populer di Jerman.
Spätzle: Pangsit telur kenyal yang bisa disajikan dengan keju dan bawang goreng.
Brezel: Roti berbentuk pita yang direbus dalam air soda sebelum dipanggang, sering dinikmati dengan mustard atau keju.
5. Arsitektur
Identitas arsitektur Jerman ditandai oleh perpaduan kekokohan, keahlian teknis, dan keragaman historis, mulai dari rumah kayu tradisional hingga gaya modern seperti Bauhaus, yang mencerminkan kekayaan budaya dan inovasi teknisnya. Kekuatan dalam desain balok dan bata serta penekanan pada simetri menjadi ciri khas, sementara keberagaman wilayah juga menghasilkan gaya regional yang unik seperti rumah bata di utara dan rumah kayu di selatan.
6. Pakaian
Identitas pakaian Jerman yang paling dikenal secara internasional adalah Dirndl untuk wanita dan Lederhosen untuk pria, meskipun pakaian ini berasal dari wilayah Bavaria, bukan seluruh Jerman. Pakaian tradisional ini, yang dikenal sebagai Tracht, merupakan simbol budaya yang melambangkan gaya hidup pedesaan dan identitas regional, dan masih dikenakan dalam acara-acara khusus seperti festival rakyat, termasuk Oktoberfest.
Pakaian Tradisional Jerman:
Dirndl (Wanita): Gaun tradisional yang terdiri dari blus, korset ketat, rok lebar, dan celemek. Awalnya dikenakan oleh pelayan dan petani, dirndl kemudian diadopsi sebagai mode oleh kelas atas dan menjadi simbol pakaian wanita Alpen.
Lederhosen (Pria): Pakaian tradisional yang berupa celana kulit pendek, sering dipadukan dengan kemeja bordir dan suspender (tali pengikat suspender).
Tracht: Istilah umum untuk semua jenis pakaian rakyat (kostum etnik) di Jerman, termasuk dirndl dan lederhosen.
Dinamika dan permasalahan budaya Jerman melibatkan aspek modernisasi, seperti pergeseran demografi dan isu imigrasi, serta tantangan tradisional, seperti menjaga identitas budaya dan kohesi sosial di tengah perbedaan regional dan penerimaan modernitas. Dinamika budaya juga tercermin dalam evolusi nilai-nilai keluarga dan peningkatan keterbukaan terhadap keberagaman, meskipun perbedaan pandangan antar generasi masih ada.
Globalisasi mempengaruhi budaya Jerman dengan mendorong homogenisasi budaya yang mengarah pada pengaruh budaya Barat dan konsumerisme, tetapi juga memicu perkembangan budaya pop seperti musik dan festival, serta mendorong penerimaan terhadap budaya asing dan peningkatan toleransi antarbudaya. Ada pula kekhawatiran tentang erosi nilai-nilai lokal dan penurunan rasa nasionalisme, seiring dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang tidak selalu dirasakan semua lapisan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI