Mohon tunggu...
Azizah Nadia Nurrahmah
Azizah Nadia Nurrahmah Mohon Tunggu... 24107030019

seorang mahasiswa ilmu komunikasi uin sunan kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gali Harta Karun Di Pasar Senen: Thrifting Lebih Seru Dari Belanja Mall

13 Juni 2025   18:18 Diperbarui: 13 Juni 2025   18:18 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
stasiun pasar senen sumber: hasil pribadi

Jakarta, kota metropolitan yang tidak pernah tidur, menyimpan banyak cerita di balik hiruk-pikuknya. Salah satu fenomena menarik yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir adalah budaya thrifting---berbelanja barang-barang bekas berkualitas dengan harga miring. Di antara berbagai lokasi thrifting di Jakarta, Pasar Senen menjadi ikon yang tak tergantikan, terutama di kalangan anak muda, pelajar, mahasiswa, hingga para pelaku industri fashion lokal.

Thrifting bukan sekadar mencari pakaian murah. Di era saat ini, terutama dengan maraknya media sosial seperti TikTok dan Instagram, ngethrift telah menjadi bagian dari gaya hidup yang melampaui batasan ekonomi. Banyak anak muda datang ke Pasar Senen bukan hanya untuk berbelanja, tetapi juga untuk berburu "harta karun fashion" dan menciptakan konten digital.

Pasar Senen menawarkan ragam fashion yang luas, mulai dari jaket vintage, kemeja flanel, celana kargo, hingga sepatu boots klasik. Banyak di antaranya adalah barang bermerek dari luar negeri seperti Uniqlo, Nike, Adidas, bahkan Burberry dan Levi's, yang dijual hanya seharga belasan hingga ratusan ribu rupiah.

baju thrifting sumber: hasil pribadi 
baju thrifting sumber: hasil pribadi 

Lorong lorong sempit di Blok III dan Blok V Pasar Senen dipenuhi kios-kios kecil dengan gantungan baju yang menggoda mata. Di sinilah para penggemar thrifting, yang sebagian besar adalah remaja dan pemuda kreatif, menghabiskan waktu berjam-jam untuk memilih satu per satu baju yang sesuai dengan selera mereka. Tak jarang, para reseller juga datang ke sini untuk "kulakan" atau membeli dalam jumlah besar, lalu menjual kembali secara online dengan margin keuntungan yang cukup signifikan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa thrifting bukan hanya soal konsumsi, tapi juga sumber penghidupan. Banyak anak muda yang menjadikan kegiatan ini sebagai bisnis sampingan bahkan sumber penghasilan utama, dengan modal awal yang rendah tapi potensi keuntungan yang besar.

Pasar Senen memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan sejak zaman kolonial. Namun, pamornya sebagai pusat pakaian bekas mulai berkembang pesat sejak era 1990-an. Sekarang, dengan semakin naiknya minat pada sustainable fashion, eksistensi Pasar Senen sebagai "thrift heaven" semakin kuat.

Setiap kios memiliki ciri khasnya sendiri. Ada yang menjual hanya jaket bomber, ada yang fokus pada celana-celana lawas model wide leg dan corduroy, bahkan ada yang spesialisasi di kemeja Hawai dan pakaian army. Di tengah gempuran fast fashion yang mendominasi mal-mal mewah, justru di Pasar Senen kita bisa menemukan potongan outfit unik yang tidak pasaran.

Budaya thrifting juga erat kaitannya dengan kesadaran lingkungan. Industri fashion merupakan salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia. Dengan membeli pakaian bekas, para thrift-enthusiast secara tidak langsung mengurangi jumlah pakaian yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Selain itu, thrifting di Pasar Senen juga menumbuhkan interaksi sosial yang khas. Proses tawar-menawar yang intens, bercengkerama dengan pedagang, hingga saling berbagi informasi di antara sesama pengunjung menciptakan atmosfer yang hidup dan menyenangkan sesuatu yang tidak bisa didapat dari berbelanja di toko daring atau retail besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun