Mohon tunggu...
Aziza Ayu Hikmawati
Aziza Ayu Hikmawati Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa th. 2020/2021 PIAUD
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kegagalan adalah hal terbaik yang mengajarkan kita untuk bangkit kembali dan mengetahui hal-hal yang harus kita hindari. Tanpa kegagalan kita tidak akan pernah belajar.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Konsep Dasar Bakat Dan Minat

2 Desember 2020   16:41 Diperbarui: 2 Desember 2020   17:05 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

         Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh  seseorang untuk belajar tempo yang relatif pendek dibandingkan dengan bakat dari orang lain yang mungkin jadinya justru akan lebih baik. Dapat kita definisikan bahwa bakat itu merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang bahwa bakat itu ada yang dari faktor keturunan orang tuanya contohnya menyanyi dengan suara yang merdu dan enak untuk di dengarkan , dan ada yang bilang juga kalau bakat itu ada yang bawaan sejak dari lahir contohnya melukis dengan gambaran lukisan yang luar biasa indah. Adapun jenis- jenis dari bakat yaitu antara lain : ada yang dari bakat umum, dan bakat khusus. Bakat umum, adalah kemampuan seperti potensi dasar yang menonjol agak bersifat umum, yang artinya setiap orang itu ada yang memilikinya dari bakat yang dikategorikan umum tersebut. Sedangkan bakat khusus adalah kemampuan seperti potensi khusus yang menonjol agak bersifat lebih ke khusus, yang artinya tidak semua orang memiliki bakat yang dapat dikategorikan khusus misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, dan olahraga. 

        Minat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memperhatikan dan lebih memfokuskan diri pada sesuatu yang lebih diminati yang muncul dari perasaan yang senang maupun perasaan rasa puas. Dapat kita definisikan bahwa minat itu merupakan suatu perangkat mental yang biasanya terdiri dari suatu campuran dari perasaan kita, harapan kita, pendirian kita, prasangka kita, rasa takut atau dari kecenderungan lain yang lebih mengarahkan individu kepada suatu dari pemikiran kita sendiri. Jadi seluruh kemampuan yang ada pada diri seseorang itu lebih mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya. Adapun jenis-jenis dari minat yaitu antara lain : minat vokasional, dan minat avokasional. Minat vokasional, itu lebih menonjol  kepada bidang-bidang pekerjaan seperti : minat profesional, minat komersial, dan minat kegiatan. minat profesional itu seperti minat keilmuwan, seni dan kesejahteraan sosial, minat komersial itu seperti minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli periklanan, akuntansi, dan kesekretariatan, minat kegiatan itu seperti minat kegiatan fisik, minat kegiatan mekanik, dan minat kegiatan luar. Sedangkan minat avokasional, itu lebih menonjol minat ke kepuasan atau hobi dari seseorang yang memilikinya misalnya seperti : petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian, dan lain-lain. 

       Pengukuran bakat pada anak itu tidak akan bisa dilakukan apabila masing-masing anak tersebut itu tidak mengetahui bakatnya dalam bidang apa, untuk itu ada beberapa cara untuk mengidentifikasi bakat yaitu antara lain : dengan tes bakat, dengan observasi terhadap minat seseorang yang mempunyai bakat tersebut dalam bidang tertentu yang mempunyai minat yang kuat, dan dengan pengalaman atau latihan terhadap seseorang yang mempunyai bakat dibidang musik dan dia diberikan kesempatan untuk belajar bermain musik dan lebih cenderung ke menampakkan hasil. Sedangkan pengukuran pada minat itu lebih menggunakan metode observasi karena minat ini mempunyai keuntungan yang bisa mengamati minat anak-anak dalam kondisi yang sangat wajar, jadi tidak seperti dibuat-buat. 

Observasi ini dapat dilakukan setiap situasi dalam keadaan baik di dalam kelas maupun diluar kelas, dari hasil pencatatan observasi ini dapat dilakukan selama observasi tersebut berlangsung dan observasi juga dapat diterapkan terhadap beberapa orang anak sesuai data yang telah terkumpulkan sebelumnya. Ada juga pengukuran bakat pada anak itu lewat metode interview yang bisa dilakukan untuk mengukur minat anak, dan metode ini menyukai perbincangan lebih ke hobi, dan aktivitas lain yang menarik hati anak tersebut untuk mengikuti metode interview ini. Dari pelaksanaan interview ini sebaiknya dilaksanakan dalam situasi yang tidak formal, sehingga suasana itu terlihat lebih santai dan bebas. Semisal pada waktu istirahat di sela waktu jam pelajaran atau di luar jam pelajaran. Penggunaan metode ini sangat memerlukan waktu yang agak lama sebab untuk mengumpulkan data, dengan metode interview ini peneliti harus memikirkan tentang pelaksanaanya, karena dari pelaksanaanya tersebut itu bisa menyebarkan angket kepada responden dan bisa menghendaki jawaban tertulis. 

      Sebagian besar peneliti itu dapat dilakukan dengan cara menggunakan metode kuesioner guna sebagai mengumpulkan data. Kuesioner atau angket ini memang mempunyai kebaikan guna sebagai instrumen pengumpul data. Penggunaan metode kuesioner ini akan menjadi lebih baik jika cara dan pengadaanya itu mengikuti alur persyaratan yang telah digariskan ke dalam penelitian. Ada beberapa yang perlu diperhatikan sebelum penyusunan kuesioner yaitu antara lain : merumuskan tujuan yang akan diraih, mengidentifikasi variabel yang bisa dijadikan sasaran kuesioner, menjabarkan setiap variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal, dan menentukan jenis data yang akan dikumpulkan dan sekaligus untuk menentukan dari teknik penganalisaanya. 

      pengembangan bakat dan minat, yaitu dari kemampuan bawaan yang dimiliki seseorang dimana kemampuan dari seseorang itu telah melekat ke dalam dirinya dan dapat digunakan untuk melakukan sesuatu hal tertentu yang lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan orang biasa. Adapun tahap-tahap yang bisa mengembangkan bakat dan minat pada anak usia dini yaitu : memberikan stimulus, mengamati tingkah laku, perhatikan kecerdasan, beri ruang eksplorasi, dan memberikan dukungan positif. Memberikan stimulus : maksudnya memberikan rangsangan kepada anak untuk lebih bisa bereksplorasi terhadap lingkungan dan terhadap diri anak tersebut, mengamati tingkah laku : maksudnya dalam tahap ini orang tua mulai mengobservasi pada jenis kegiatan menurut kemauan si anak sehingga anak tersebut merasa senang bahkan ingin melakukan secara berkali-kali, perhatikan kecerdasan : tidak ada anak yang tidak pintar karena anak tersebut mempunyai 9 jenis kecerdasan yang dimiliki oleh anak yaitu meliputi : kecerdasan bahasa, kecerdasan logika, kecerdasan visual spasial. 

    

       

      

        

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun