Mohon tunggu...
Azillatin Qisthian Diny
Azillatin Qisthian Diny Mohon Tunggu... -

Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember- Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sudahkah Masyarakat Banyuwangi Sadar Wisata ?

16 Desember 2016   07:53 Diperbarui: 16 Desember 2016   13:12 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Sunrise of Java, kabupaten yang dijuluki kota pariwisata yang terletak di ujung timur pulau jawa. Sebut saja kabupaten Banyuwangi, kabupaten yang memiliki banyak destinasi pariwisata berupa pantai, hutan, daerah konservasi, dan pegunungan serta 35 festival setiap tahunnya mampu membawa nama banyuwangi menuju kancah nasional dan internasional.

Di kancah internasional, Banyuwangi baru saja sukses meraih penghargaan dari badan urusan pariwisata Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) atau UNWTO di ajang 12thUNWTO Awards Forum yang digelar di Madrid, Spanyol. Dalam penghargaannya, Banyuwangi telah menyabet UNWTO Awards For excellence and Innovation in Tourism untuk kategori Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola.

Kesuksesan sektor pariwisata banyuwangi menyebabkan terus meningkatnya kunjungan wisatawan, membuat Banyuwangi menjadi lirikan investor. Meroketnya kunjungan wisatawan di Banyuwangi membuat suatu rantaian potensi yang kompleks seperti meningkatnya permintaan hotel/penginapan, meningkatnya produksi oleh-oleh, ramainya daerah wisata yang mampu mensejahterakan masyarakat di daerah tersebut dan menurunnya angka kemiskinan beserta pengangguran di Banyuwangi, dll

Sehingga apabila dilihat dari potensi dan manfaatnya, pariwisata merupakan sektor yang mampu menggerakkan ekonomi penduduk Banyuwangi. Pendapatan per kapita Banyuwangi melonjak 62 persen, dari 20,8 juta per kapita pertahun ditahun 2010, meningkat 12,8 juta di tahun 2014 menjadi 33,6 juta per kapita pertahun. (Sumber : Badan Pusat Statistik)

Yang menjadi pertanyaan saat ini, dikatakan Kota Pariwisata, sudahkah 2.100.000 total penduduk Banyuwangi (Sumber : BPS 2012) memiliki sadar wisata dan sapta pesona yang nantinya akan membawa Banyuwangi terus menjadi sebuah kota pariwisata yang terus mampu mensejahterakan masyarakatnya ? Sudah cukupkah masyarakat Banyuwangi menjaga kebersihan destinasi pariwisata nya ?

Menjawab pertanyaan tersebut, sebuah daerah destinasi pariwisata harus memenuhi 7 sapta pesona. Sapta Pesona adalah jabaran konsep Sadar Wisata yang terkait dengan dukungan dan peran masyarakat sebagai tuan rumah dalam upaya untuk menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata melalui perwujudan tujuh unsur dalam Sapta Pesona tersebut. 7 unsur Sapta Pesona tersebut terdiri atas sebagai berikut :

  • AMAN
  • Memberikan rasa tenang, bebas dari rasa takut dan kecemasan bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan pariwisata.
  • TERTIB
  • Memberikan sikap disiplin sehingga memberikan rasa nyaman dan kepastian bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan pariwisata.
  • BERSIH
  • Mencerminkan keadaan yang sehat sehingga memberikan rasa nyaman dan senang bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan pariwisata.
  • SEJUK
  • Mencerminkan keadaan yang sejuk dan teduh yang akan memberikan perasaan nyaman bagi wisatawan dalam melakukan kunjungan
  • INDAH
  • Mencerminkan keadaan yang indah dan menarik dan memberikan kesan yang mendalam bagi wisatawan.
  • RAMAH
  • Sikap masyarakat di destinasi pariwisata yang mencerminkan suasana yang akrab dan terbuka.
  • KENANGAN
  • Bentuk pengalaman yang berkesan di destinasi pariwisata yang akan memberikan rasa senang dan kenangan yang indah bagi wisatawan

Banyuwangi harus mengoptimalkan sektor pariwisatanya bersama masyarakat. Oleh karenanya, harus ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam membuat inovasi dan kreasi dalam sektor pariwisata.  Sehingga, nantinya akan muncul kesadaran tentang sadar wisata dan pentingnya sapta pesona dalam membangun kota pariwisata. Selain kerja sama, pihak yang berkaitan seperti (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) juga harus menyelenggarakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran sadar wisata dan nilai-nilai sapta pesona dalam penyelenggarakan kota pariwisata.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun