Strategi-strategi transfer yang gemilang ini, tentunya mengingatkan kita pada apa yang dibuat Napoli di awal musim lalu. Bahkan dibanding Napoli, pemain-pemain yang didatangkan AC Milan di bursa transfer kali ini lebih punya nama. Apakah dengan pemain-pemain ini, Milan bisa juara?
Agak terlalu cepat untuk memprediksi hal tersebut. Namun kalau membaca dari strategi yang mereka jalankan, serta sektor apa saja yang ditingkatkan, maka peluang AC Milan untuk juara Serie A, bisa terbaca. Peluang tersebut, masih berat, apalagi mengingat rival-rival AC Milan di Serie A juga berbenah dan kian kuat.
Ada satu sektor yang kurang dibenahi manajemen, yaitu sektor penjaga gawang. AC Milan memang mendatangkan kiper baru, Marco Sportiello, tapi itu saja agaknya tidak cukup. Milan tidak hanya perlu kiper pelapis, mereka perlu kiper pesaing untuk Mike Maignan. Kiper yang jika Maignan absen, bisa menggantikan dengan peforma yang sama bagusnya.
Hal ini menjadi sangat penting sebab salah satu penyebab utama kenapa AC Milan inkonsisten musim lalu adalah cideranya Maignan. Tanpa kiper utama itu, AC Milan lebih sering kalah. Pelapisnya, Ciprian Tatarusanu mendapat banyak kritikan karena peformanya jauh lebih buruk dari Maignan. Musim ini, jika Maignan cidera dan Sportiello tidak bisa menyamai peformanya, AC Milan bisa jadi limbung kembali.
Faktor lainnya yang juga akan mengganggu jalan AC Milan untuk jadi juara Serie A 2023/24, adalah kehilangan Sandro Tonalli itu sendiri. Memang benar, di awal tadi dikatakan bahwa AC Milan telah mencari dan menemukan pengganti untuk Tonalli. Bahkan mereka mendapat tiga pemain sekaligus. Namun Tonalli tidak mudah digantikan begitu saja. Dia istimewa bagi AC Milan.
Tonalli sebagai gelandang bertahan memiliki total kombinasi tackle dan intersep tertinggi keempat di AC Milan musim lalu. Namun dia tidak hanya menonjol pada aspek bertahan. Tonalli membukukan percobaan passing sebanyak 1565 kali. Itu angka tertinggi keempat di klub. Tonalli juga melepaskan 32 total tembakan ke arah gawang. Itu angka terbaik untuk pemain non-penyerang di AC Milan. Yang lebih mengejutkan lagi, Tonalli terlibat dalam usaha penyerangan (Shoot Creating Actions) sebanyak 101 kali. Itu angka terbanyak kedua di klub, hanya kalah dari Leao.
Singkatnya, Tonalli adalah gelandang yang sama bagusnya, baik dalam aspek bertahan maupun menyerang. Mengganti pemain macam itu dengan pemain baru bukan perkara mudah buat AC Milan. Perlu waktu dan boleh jadi selama waktu percobaan itu, peforma tim akan inkonsisten.
Kesimpulannya, AC Milan belanja banyak di bursa transfer, itu bagus. Mereka telah membenahi sektor-sektor yang tepat. Namun, itu bukan jaminan juara, sebab langkah-langkah transfer mereka meninggalkan lubang yang tidak mereka tambal. Ini bisa jadi sebuah masalah baru untuk Il Diavolo Rosso.
