Cinta tanah air bukan cuma slogan yang diserukan ketika upacara bendera setiap hari Senin. Ia adalah sikap yang berkembang dari pengertian mendalam terhadap jati diri bangsa, perjuangan para pahlawan, serta nilai-nilai luhur yang diwariskan dalam sejarah Indonesia. Oleh karena itu, memperkenalkan sejarah negara Indonesia sejak dini sangat penting, seperti yang dilakukan dalam kegiatan edukatif di SMP Science Mutiara Insani belakangan ini.
Kegiatan ini mengusung tema "Mengenal Sejarah, Menumbuhkan Cinta Tanah Air" dan bertujuan untuk membangun kesadaran nasionalisme pada generasi muda. Para siswa diajak untuk mengenal perjalanan panjang bangsa Indonesia mulai dari masa kerajaan Nusantara, penjajahan kolonial, perjuangan kemerdekaan, hingga era reformasi. Tak hanya melalui ceramah, penyampaian materi dilakukan dengan pendekatan interaktif seperti kuis sejarah.
Kegiatan Pertama: Aksi Bersih-Bersih Area Masjid dan Lorong Kelas
Kegiatan dimulai dengan aksi nyata cinta lingkungan dan tanggung jawab sosial: membersihkan area masjid sekolah serta lorong-lorong kelas. Para siswa, guru, dan panitia bekerja sama membersihkan debu, menyapu lantai, dan merapikan area sekitar. Walau sederhana, kegiatan ini mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan sebagai bentuk rasa hormat terhadap tempat ibadah dan ruang belajar. Lebih dari itu, kegiatan ini menanamkan semangat gotong royong --- nilai khas bangsa Indonesia yang harus terus dilestarikan.
Kegiatan Inti: Edukasi Sejarah Indonesia
Setelah aksi bersih-bersih, kegiatan dilanjutkan dengan edukasi sejarah bangsa. Para siswa diajak mengenal kembali perjalanan panjang Indonesia --- dari masa kerajaan Hindu-Buddha, kedatangan penjajah, perjuangan kemerdekaan, hingga masa reformasi.
Salah satu momen yang paling menyentuh ialah saat siswa diajak membayangkan bagaimana perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan nyawa demi kemerdekaan. Banyak dari mereka yang sebelumnya kurang peduli terhadap pelajaran sejarah, mulai memperlihatkan minat dan rasa kagum terhadap tokoh-tokoh seperti Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, dan Pattimura.
Pendidikan seperti ini penting dilakukan secara konsisten. Mengingat di era digital ini, arus informasi asing sangat deras, dan bisa jadi membuat generasi muda melupakan akar budayanya sendiri. Dengan mengenal sejarah, siswa bukan hanya belajar tentang masa lalu, tetapi juga memahami identitas bangsa dan peran mereka sebagai penerus cita-cita kemerdekaan.
Kegiatan Penutup: Berbagi Makanan untuk Sesama