Mohon tunggu...
Azalia Ayu
Azalia Ayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbaiki Moral dengan Pacasila

1 Juni 2018   17:22 Diperbarui: 1 Juni 2018   17:30 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pancasila adalah dasar negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Istilah "pancasila" pertama kali diperkenalkan oleh Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV, terdapat pula butir-butir pancasila. Sebagai warga negara Indonesia sudah semestinya kita menjadikan pancasila sebagai pedoman hidup kita sehari-hari. 

Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dapat menjadikan kehidupan kita berjalan dengan baik terutama dalam hal berbangsa dan bernegara. Namun, masihkan pancasila ada dalam kehidupan kita saat ini?

Akhir-akhir ini banyak peristiwa yang menunjukkan kemerosotan moral pada masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus-kasus yang tidak sesuai moral terjadi. Misalnya banyak sekali terjadi kasus bully baik secara fisik maupun non-fisik. Kasus bully secara non-fisik akhir-akhir ini dapat dengan mudah ditemui di media sosial dengan banyaknya komentar-komentar para penggunanya yang  menggunakan bahasa yang tidak pantas dan dapat menyakiti perasaan orang lain. 

Selain itu juga ada kasus-kasus lain seperti kerusuhan remaja, penggunaan narkoba, seks bebas, dan juga korupsi yang menunjukkan adanya kemerosotan moral pada masyarakat Indonesia. Apabila hal-hal tersebut tetap dibiarkan, maka bangsa Indonesia berada dalam keadaan bahaya, karena kemerosotan moral dapat menyebabkan kemunduran dan kehancuran Bangsa Indonesia.

Banyak  faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hal-hal tersebut. Salah satunya adalah pudarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pertama, kurangnya pemahaman seseorang mengenai agama yang dianutnya. 

Saya yakin, semua agama pasti mengajarkan hal-hal yang baik. Minimnya pengetahuan dan kurangnya nilai agama dalam kehidupan sehari-hari membuat banyak masyarakat yang melakukan perilaku tidak bermoral. Dalam pancasila, sila pertama berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Seharusnya warga negara Indonesia menjalankan kehidupannya sesuai dengan nilai-nilai agama yang mereka anut. Selain itu, perlunya masyarakat untuk memahami mengenai kemanusiaan.

 Sesuai dengan pancasila sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab", seharusnya warga Indonesia bersikap adil dan beradab dalam kesehariannya. Sila ketiga yaitu "Persatuan Indonesia". Dari sila tersebut seharusnya masyarakat Indonesia lebih bersatu dan tidak mudah terpecah belah, dan tidak mudah terprovokasi untuk membuat perpecahan. 

Akhir-akhir ini banyak peristiwa yang terjadi dan memprovokasi masyarakat Indonesia  untuk saling membenci dan menjatuhkan. Hal ini tentunya berbahaya karena dapat mengancam persatuan Indonesia. Sila keempat, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Sila tersebut juga semestinya diterapkan oleh masyarakat Indonesia karena dapat menghindari diri dari perilaku-perilaku yang tidak bermoral. 

Misalnya saja dalam menentukan sesuatu dalam kelompok, tentunya lebih baik jika dilakukan musyawarah untuk mencapai tujuan bersama untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan, misalnya rusuh karena tidak setuju dengan pilihan beberapa pihak. 

Yang terakhir adalah sila kelima, yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Sila ini tentunya dapat mencegah terjadinya perilaku tidak bermoral. Karena dengan adanya keadilan dalam kehidupan masyarakat, tentunya masyarakat akan hidup dengan lebih tenang dan tidak melakukan perilaku yang tidak pantas.

Oleh sebab itu, sebaiknya kita tetap menjalankan kehidupan kita sesuai dengan dasar negara kita yaitu pancasila. Dengan itu diharapkan kita sebagai masyarakat Indonesia dapat mencegah terjadinya kemerosotan moral dan sekaligus mencegah kemunduran dan kehancuran Bangsa Indonesia itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun