Keterampilan hubungan merupakan keterampilan seseorang di dalam berinteraksi dengan orang lain dengan cara-cara khusus yang dapat diterima oleh lingkungan ataupun dalam masyarakat, dan hal itu pula sangat penting dikembangkan untuk anak-anak kita. Adapun faktor pendukung hubungan keterampilan anak, seperti :
- Keluarga
- Sekolah
- Teman sebaya
Keluarga adalah salah satu faktor penting pendukung dalam hubungan keterampilan anak dikarenakan keluarga memiliki peran utama dalam menentuka perkembangannya di kemudian hari dan untuk kehidupan yang selanjutnya yang akan mereka jalani di kedepannya. Dan di dalam sebuah keluarga, pendidikan pertama kalinya mereka dapatkan, yang mana orang tua adalah faktor utama sebagai pendidik di dalam polah asuh, sikap, situasi dan kondisi yang dapat memberikan pengaruh yang sangat besar.Â
Selanjutnya yaitu sekolah, seperti yang kita tahu bahwa sekolah di ibaratkan sebagai lingkungan ke dua atau rumah kedua mereka, disekolah mereka anak akan berhubungan dengan guru ataupun teman-teman mereka dan hal tersebut juga dapat mempengaruhi keterampilan hubungan mereka karena adanya stimulus yang diberikan oleh guru ataupun teman-temannya, entah itu saat berada di dalam kelas ketika pelajaran berlangsung ataupun diluar kelas ketika bermain.Â
Berlanjut ke teman sebaya, menjadi salah satu faktor dari keterampilan hubungan karena adanya teman sebaya maka akan terjalinnya hubungan individu pada anak dengan tingkat usia yang sepadan serta melibatkan keakraban yang relatif besar dalam pengelompokannya, sehingga dalam hal ini, anak akan bisa membedakan baik atau buruknya seseorang.
Adapun dinamika hubungan aktivitas pengasuhan dari orang tua mempengaruhi pertemanan anak dengan teman sebayanya yaitu orang tua sebagai pasangan yang interaktif dan sebagai fasilitator dari interaksi sosial anak yang intinya orang tua menjadi pelatih dan pendidik dala interaksi dengan teman sebayanya.
Kategori status anak dalam hubungan dengan teman sebaya menurut Rubin dkk. (dalam Santrock 1999)
- Popular Children, dikelompokkan sebagai seorang yang paling banyak disukai teman sebayanya dan paling banyak yang menjadikannya sahabat, ia enunjukkan tingkat positif yang tinggi.
- Average Children, dikelopokkan sebagai seorang yang disukai teman sebayanya dengan jumlah rata-rata yang menjadikannya sahabat juga rata-rata. Perilaku positif yang ditunjukkan juga berada pada tingkat rata-rata.
- Neglected Children, dikelompokkan sebagai seprang yang tidak disukai teman sebayanya dan tidak banyak pula yang enjadikannya seorang sahabat yang ana tingkat perilaku yang negatif tinggi.
- Rejected Children jarang dikelompokkan sebagai seorang sahabat dan sering tidak disukai oleh teman sebaya mereka.
- Controversial Children sering dikelompokkan mrnjadi dua sebagai sahabat dan menjadi yang paling tidak disukai.