Kehadiran fasilitas umum seperti tempat duduk, papan informasi digital, serta spot-spot foto menarik membuat Malioboro semakin ramah bagi wisatawan. Tak hanya itu, penggunaan teknologi digital seperti aplikasi panduan wisata dan pembayaran non-tunai juga telah diperkenalkan untuk mendukung pengalaman wisata yang lebih modern, "Sebagai orang yang mempunyai kebiasaan cashless, Saya sangat termudahkan untuk bertransaksi di sekitar malioboro ini" ucap Aini, salah satu wisatawan.
Salah satu keunggulan Malioboro adalah lokasinya yang strategis dengan berbagai destinasi wisata lain di Yogyakarta. Wisatawan dapat dengan mudah menuju Keraton Yogyakarta, Taman Sari, hingga kawasan wisata religi seperti Masjid Gedhe Kauman. Selain itu, Stasiun Tugu yang terletak hanya beberapa ratus meter dari Malioboro memudahkan akses transportasi bagi wisatawan dari luar kota.
Berbagai transportasi seperti becak, andong (kereta kuda), hingga bus Trans Jogja siap mengantarkan wisatawan ke berbagai penjuru kota. Bahkan, berjalan kaki di sekitar Malioboro pun menjadi kegiatan yang menyenangkan karena banyaknya objek menarik yang bisa dijumpai.
Malioboro adalah potret kecil dari Yogyakarta yang kaya akan budaya, sejarah, dan keramahan. Setiap sudutnya menyimpan cerita dan pengalaman yang berkesan bagi siapa saja yang datang. Bagi para pelancong, Malioboro bukan hanya sekadar destinasi, tetapi juga sebagai kehangatan dan kekayaan budaya Indonesia. Maka tak heran jika banyak orang mengatakan, "Belum ke Jogja kalau belum ke Malioboro."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI