Pembelajaran diferensiasi merupakan salah satu pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai kurikulum merdeka. Pembelajaran diferensiasi memberi keleluasaan pada murid untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid tersebut. Sesuai dasar hukum pendidikan yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang mendorong pengembangan media pembelajaran inovatif.
Salah satu pengalaman mengajar yang dapat saya bagikan sebagai praktik baik saya tentang pembelajaran diferensiasi yaitu saat mengajar materi ekologi dan keanekaragaman hayati di Indonesia. Materi ini berada pada semester genap kelas VII fase D. Permasalahan yang saya temui selama ini pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah dan meminta murid untuk merangkum isi buku pelajaran. Hal ini membuat pembelajaran kurang bermakna dan kurang memaksimalkan potensi murid, bahkan mereka akan cenderung bosan dan kurang termotivasi dalam pembelajaran yang monoton. Penyajian materi yang kurang variatif juga menjadi faktor rendahnya minat belajar murid. Kurangnya variasi metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru berdampak pada hasil rapor pendidikan tahun 2023. Hasil rapor pendidikan SMPN 1 Tanjung menunjukan pada metode pembelajaran masih berwarna kuning. Hal ini menjadi perhatian seluruh guru untuk melakukan perbaikan pada metode pembelajaran.
Materi ekologi dan keanekaragaman hayati di Indonesia merupakan materi yang cukup mudah untuk dipahami namun banyak hafalan. Dengan memperhatikan beberapa faktor yang menjadi kebutuhan belajar dan bermanfaat serta bermakna bagi murid saya coba merancang materi ini dengan memodifikasi menjadi pembelajaran petualangan menggunakan aplikasi canva.
Media pembelajaran Haha Adventure menyasar isu strategis pendidikan dalam peningkatan kompetensi guru melalui media inovatif agar pembelajaran menjadi lebih menarik.
Metode pembaharuan pada media Haha adventure terletak pada kemudahan dan kepraktisan dalam memahami dan menyusun materi (all in one). Media ini terinspirasi dari kartun Dora The Explorer. Keunggulan dan kebaharuannya ada pada rangkuman materi ekologi yang disajikan sederhana dengan gambar menarik yang disukai anak-anak dan mengajak mereka seolah-olah sedang bermain dan berpetualang. Sesuai dengan tahap perkembangan berpikir anak, di mana murid fase D kelas VII sedang berada pada fase antara tahap operasional konkret menuju tahap operasional formal. Dengan kata lain, jiwa anak-anak pada fase ini masih jiwa bermain. Murid diajak untuk mengikuti petualangan dua orang anak perempuan yaitu Hani dan Hana menuju hutan. Di awal terdapat petunjuk tentang apa yang harus dilakukan murid. Murid mengamati seluruh objek yang terdapat di hutan tersebut. Jika sudah mengumpulkan data makhluk hidup dan tak hidup yang diamati, murid diminta untuk membantu Hani dan Hana untuk mengidentifikasi objek yang ditemukan sesuai level soal yang tersedia. Terdapat tujuh level soal yang diberikan dari yang termudah hingga kompleks di antaranya komponen biotik dan abiotik, satuan ekosistem, peran ekosistem, rantai makanan, piramida makanan, jaring-jaring makanan, dan bentuk interaksi. Keunggulan lainnya media salah satunya petualangan Hani dan Hana disajikan dalam bahasa Inggris sehingga selain belajar IPA, murid juga memiliki pengalaman dalam belajar bahasa Inggris. Haha adventure juga dapat dicetak dalam bentuk banner dan terdapat versi digital (youtube).
Adapun Tahapan Inovasi dalam media Haha Adventure dilaksanakan dalam lima tahap: (1) Persiapan (tes diagnostik dengan analisis kebutuhan dan penyusunan konten), (2) Pembuatan (penyusunan modul ajar, cerita, dan level soal platform), (3) Pelaksanaan pembelajaran di kelas, (4) Refleksi (perbaikan media) dan Evaluasi (sosialisasi di rekan sejawat), (5) Pengembangan Lanjutan (pemantauan penggunaan media berdasarkan umpan balik murid dan rekan sejawat). Melalui tahapan  ini, Media Haha Adventure diharapkan dapat berkembang dan diadopsi pada mata pelajaran lain sesuai kebutuhan dunia pendidikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI